- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
AATI Implementasikan Standar Global untuk Dorong Kompetensi Analis Teknikal di Indonesia
Kredit Foto: Freepik/Racool Studio
Asosiasi Analis Teknikal Indonesia (AATI) akan menyelenggarakan Ujian Pengakuan Analis Teknikal perdana dengan standar internasional yang setara sertifikasi Certified Financial Technician (CFTe) Level 1 dari International Federation of Technical Analysts (IFTA). Ujian ini dihadirkan untuk meningkatkan kompetensi profesional analis teknikal di Indonesia di tengah dinamika pasar saham dan kripto yang kian volatil.
Ketua Umum AATI Gideon Lapian menyatakan, kebutuhan terhadap analis teknikal yang memiliki standar kompetensi terukur semakin mendesak seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil pada 2025 dan meningkatnya aktivitas transaksi di pasar modal maupun aset kripto. Menurut dia, analisis teknikal berperan penting dalam membantu investor menentukan waktu transaksi yang optimal.
“Di tengah pasar yang dinamis, baik saham maupun kripto, Analisis Teknikal menjadi alat yang esensial untuk menentukan waktu masuk dan keluar secara lebih terukur,” ujar Gideon.
Baca Juga: Pergerakan Saham PKPK Menguat, Analis Pasar Modal Ungkap Faktornya
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1% pada 2025, didukung tren pemangkasan suku bunga global dan domestik. Kondisi tersebut dinilai berpotensi mendorong arus modal ke pasar saham. Di sisi lain, jumlah investor kripto di Indonesia diproyeksikan menembus 28,65 juta hingga akhir 2025, dengan nilai transaksi derivatif kripto melonjak 118% pada kuartal III-2025.
Dalam konteks tersebut, AATI menilai penguasaan analisis teknikal menjadi krusial untuk mengelola risiko dan volatilitas pasar. Analisis ini mempelajari pergerakan harga historis, pola grafik, serta volume perdagangan untuk memprediksi arah harga ke depan, termasuk melalui indikator seperti Relative Strength Index (RSI), Moving Average, dan MACD.
Ketua Tim Penyusun Soal AATI Recognition Exam, Muhamad Makky Dandytra, mengatakan seluruh materi ujian disusun merujuk pada silabus dan study guide resmi IFTA. Ia menegaskan, tingkat kesulitan dan cakupan materi dirancang setara dengan CFTe Level 1.
“Seluruh materi ujian disusun berdasarkan standar IFTA dan telah kami paparkan langsung di hadapan Presiden IFTA dan jajaran Board of Directors,” ujar Makky.
Menurut Makky, presentasi ujian tersebut telah disampaikan kepada Presiden IFTA Wieland Arlt serta jajaran pengurus IFTA dari berbagai negara dan mendapatkan respons positif. Inisiatif ini dinilai dapat mendorong analis teknikal Indonesia untuk mengukur kompetensi dasar sekaligus mempersiapkan diri menuju sertifikasi global.
Dalam pelaksanaan ujian perdana, AATI juga melibatkan Ketua Dewan Pengawas AATI Muhammad Alfatih CFTe untuk menguji langsung kualitas dan relevansi soal. Keterlibatan tersebut dimaksudkan sebagai validasi internal agar standar ujian benar-benar sejalan dengan praktik sertifikasi internasional.
“Approval dari beliau menjadi penguat bahwa AATI Recognition Exam memiliki kualitas yang dapat diperbandingkan dengan sertifikasi analis teknikal global,” kata Makky.
Baca Juga: Harga Melonjak Tajam, 5 Saham Ini Digembok Sementara
Ujian pengakuan analis teknikal ini direncanakan akan diselenggarakan secara berkala setiap Mei dan November. AATI menyatakan ujian ini terbuka tidak hanya bagi analis teknikal di Indonesia, tetapi juga peserta dari negara lain.
Sebelumnya, konsep ujian ini telah dipaparkan dalam pertemuan Board of Directors IFTA. Indrawijaya Rangkuti MBA dalam forum tersebut menyampaikan bahwa kehadiran ujian AATI diharapkan dapat mendorong analis teknikal Indonesia untuk melanjutkan sertifikasi CFTe. Usulan tersebut disebut mendapat sambutan positif dari seluruh pengurus IFTA.
Melalui ujian ini, AATI menargetkan terbentuknya standar kompetensi analis teknikal yang lebih terstruktur dan terukur, seiring meningkatnya kompleksitas dan likuiditas pasar keuangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement