Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IATA hingga SPRE, 5 Saham Ini Masuk Pantauan Bursa

IATA hingga SPRE, 5 Saham Ini Masuk Pantauan Bursa Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya Unusual Market Activity (UMA) pada sejumlah saham seiring pergerakan harga yang dinilai di luar kebiasaan. Salah satunya, PT MNC Energy Investments Tbk (IATA).

“Dalam rangka perlindungan Investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono.

Dalam sepekan terakhir, saham IATA melonjak 21,62% dan melesat 56,98% secara bulanan. Namun, setelah pengumuman UMA dirilis, pergerakan sahamnya berbalik melemah. Jelang sesi siang perdagangan Jumat (19/12), IATA turun 8,16% ke level Rp135.

Baca Juga: BEI Lepas Suspensi 4 Saham, Begini Pergerakannya

Selain IATA, BEI juga mencermati sejumlah saham lain yang masuk dalam daftar UMA. Saham PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) tercatat naik 41,36% dalam sepekan dan 45,95% dalam sebulan, meski kini terkoreksi 6,94% ke Rp270. Sementara itu, PT Newport Marine Services Tbk (BOAT) yang melesat 63,78% dalam sebulan terakhir, turut melemah 8,77% ke Rp208.

Pergerakan serupa juga terlihat pada PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) yang melonjak 63,25% secara mingguan dan 119,54% dalam sebulan, sebelum akhirnya turun 4,02% ke Rp191. Adapun saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) naik 21,88% dalam sepekan dan 53,54% secara bulanan, namun kemudian terkoreksi 6,67% ke Rp195.

Baca Juga: Saham MDIA, DPUM dan MGLV Disuspensi Usai Harga Meroket Tajam

Yulianto menegaskan bahwa pengumuman UMA tidak serta merta mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap ketentuan di pasar modal. “Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ujar Yulianto.

Sejalan dengan itu, investor diimbau untuk tetap berhati-hati dengan memperhatikan penjelasan emiten atas permintaan konfirmasi BEI, mencermati kinerja dan keterbukaan informasi perusahaan, mengkaji kembali rencana aksi korporasi yang belum memperoleh persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin timbul sebelum mengambil keputusan investasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: