- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Kilang Pertamina Gandeng Mitra Malaysia dan Denmark Kembangkan Proyek Wet Gas Sulphuric Acid
Kredit Foto: Kilang Pertamina Internasional (KPI)
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi dan pengembangan industri hilir melalui kerja sama dengan tiga mitra internasional. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Denmark Topsoe A/S serta Malaysia Sumisaujana TCM Chemicals Sdn Bhd dan SPCI HELM.
Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional , Taufik Aditiyawarman mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menjajaki potensi pengembangan proyek Wet Gas Sulphuric Acid (WSA). Proyek tersebut dinilai relevan di tengah tuntutan global terhadap dekarbonisasi, efisiensi energi dan kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Pertamina Salurkan Kembali 6.720 Tabung LPG 3 Kg untuk Masyarakat Aceh Tengah Pascabencana
Menurut Taufik, teknologi itu memungkinkan konversi gas buang proses kilang yang mengandung acid gas menjadi asam sulfat bernilai ekonomi tinggi. Produk tersebut dibutuhkan oleh berbagai sektor industri hilir, antara lain industri pupuk, kimia dasar, pertambangan, metalurgi dan petrokimia.
“Melalui kolaborasi ini, kami berkomitmen menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan nilai tambah, tetapi juga mendukung kinerja lingkungan,” ujar Taufik, dilansir Selasa (23/12).
Selain menghasilkan produk komersial, teknologi wet gas sulphuric acid juga menghasilkan energi panas dari proses konversi yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi uap (steam). Pemanfaatan energi ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi energi sekaligus menurunkan emisi secara signifikan.
Taufik menjelaskan, kerja sama ini direncanakan menggunakan skema Build-Own-Operate-Transfer (BOOT). Dalam skema tersebut, para mitra akan bersama-sama melakukan evaluasi kelayakan teknis dan komersial proyek. Topsoe A/S akan berperan sebagai penyedia teknologi. Sementara SPCI HELM direncanakan sebagai calon pembeli (offtaker) produk asam sulfat.
Adapun Sumisaujana TCM Chemicals akan memimpin evaluasi teknis dan komersial proyek dengan memanfaatkan keahliannya di bidang bahan kimia khusus untuk industri kilang. Pertamina akan menyediakan data teknis dan operasional, memfasilitasi kunjungan lokasi serta mengevaluasi proposal yang diajukan para mitra.
Taufik menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan strategi transisi energi perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission dan Environmental, Social and Governance (ESG). MoU ini akan menjadi dasar pertukaran data dan studi kelayakan yang selanjutnya diarahkan menuju penandatanganan dari Heads of Agreement (HoA).
Baca Juga: Awal Tahun, Pertamina Siap Luncurkan Biosolar Baru Untuk Industri
“Kami berkomitmen memastikan implementasi kerja sama ini berjalan efektif agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan,” tutur Taufik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement