Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Krakatau Steel (KRAS) Terima Suntikan Dana Rp4,9 Triliun dari Danantara

Krakatau Steel (KRAS) Terima Suntikan Dana Rp4,9 Triliun dari Danantara Kredit Foto: Website Krakatau Steel
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh dukungan pendanaan berskala besar dari PT Danantara Aset Management (Persero) sebagai bagian dari upaya menjaga keberlangsungan dan menyehatkan kinerja usaha Perseroan.

"Perseroan telah menerima persetujuan BP BUMN (berdasarkan kewenangannya selaku Wakil Pemerintah Pusat) berdasarkan Surat No. S-101/BPU/12/2025 tanggal 2 Desember 2025 perihal Persetujuan Transaksi Pinjaman dan Penjaminan Perseroan atas Penerimaan Pinjaman Baru berupa Pinjaman Pemegang Saham (Shareholder Loan)," kata manajemen.

KRAS dan Danantara Aset Management menandatangani Perjanjian Pemegang Saham pada 19 Desember 2025. Transaksi ini juga telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris Perseroan pada 3 Desember 2025.

Nilai transaksi pinjaman tersebut mencapai maksimal Rp4.935.055.000.000 atau setara sekitar USD295.000.000. Dana tersebut terdiri dari pinjaman modal kerja sebesar Rp4.182.250.000.000 dengan tenor minimal lima tahun.

Baca Juga: Krakatau Steel Berhasil Membukukan Laba Rp401 Miliar pada Kuartal III 2025

Kemudian, pinjaman Rp752.805.000.000 untuk pendanaan Program Pengunduran Diri secara Sukarela melalui skema Golden Handshake dan Program Penyehatan Dana Pensiun Krakatau Steel dengan mekanisme Lump Sum Window, yang memiliki tenor minimal enam tahun.

"Sesuai Laporan Keuangan Tahunan Tahun Buku 2024 Perseroan yang telah diaudit, tercatat bahwa ekuitas Perseroan adalah sebesar USD435.183.000. Maka, transaksi merupakan suatu transaksi material sesuai dengan ketentuan dalam POJK 17/2020 karena nilai transaksi melebihi 20% dari ekuitas Perseroan," ujar manajemen.

Manajemen menjelaskan, transaksi ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja guna menjaga kelangsungan usaha Perseroan.

Sebagai perusahaan di industri logam dasar besi dan baja, operasional KRAS sangat bergantung pada kinerja pabrik Hot Strip Mill (HSM). Meski telah melakukan berbagai langkah restrukturisasi pada 2019 dan 2024, kinerja operasional Perseroan dinilai belum mencapai level optimal.

Baca Juga: Bakal Dapat Kucuran Dana dari Danantara, Bos Krakatau Steel Bilang Gini

"Dengan adanya dukungan pendanaan melalui pinjaman pemegang saham, Perseroan akan memiliki likuiditas yang lebih kuat, sehingga mampu menjalankan kegiatan operasional secara lebih optimal. Kondisi ini berdampak langsung pada penurunan biaya produksi serta peningkatan daya saing produk Perseroan," jelas manajemen.

Selain memperbaiki kinerja operasional, langkah ini juga memungkinkan Perseroan mengoptimalkan volume produksi dan penjualan.

Dampaknya tidak hanya memperkuat kemandirian industri baja nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap baja impor, tetapi juga mendukung pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk turunan baja untuk proyek-proyek infrastruktur, sejalan dengan agenda prioritas pemerintah dalam percepatan hilirisasi industri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: