Transaksi Menurun, Asperindo Khawatirkan Terkena Dampak Pelemahan Rupiah
WE Online, Semarang - Asosiasi perusahaan jasa pengiriman ekspres, pos, dan logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah mengkhawatirkan dampak pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Memang pada semester satu tahun ini transaksi di Asperindo cukup bagus, tetapi pascalebaran ini ada penurunan," kata Ketua Asperindo Jateng Tony Winarno di Semarang, Selasa (4/8/2015).
Menurutnya, besaran penurunan tersebut mencapai 10 persen. Diakuinya, selain bersifat musiman, penurunan tersebut juga merupakan dampak dari penguatan dolar AS.
"Perlambatan ekonomi makro Indonesia berpengaruh sekali terhadap jasa pengiriman ekspres kita. Pelemahan ini salah satunya akibat dari penguatan dolar AS tersebut," katanya.
Menurutnya, dengan pelemahan mata uang rupiah yang tembus di angka Rp13 ribu/dolar AS tersebut memberikan dampak pada tidak kompetitifnya sektor usaha lokal.
"Terutama bagi importir, kondisi ini sangat tidak menguntungkan. Kalau nilai tukar rupiah Rp11 ribu/dolar AS itu masih baik, tetapi kalau sudah sampai Rp12 ribu-13 ribu/dolar AS kan sangat menyulitkan," katanya.
Sementara itu, pihaknya mengaku tidak ingin memasang target terlalu besar terhadap pertumbuhan transaksi jasa pengiriman barang pada semester dua kali ini. Meski tidak menyebutkan angka, pihaknya menargetkan hanya akan ada peningkatan transaksi hingga 15 persen. Bahkan diprediksikan, hingga akhir tahun ini akan ada penurunan transaksi pada jasa pengiriman.
"Tumbuhnya mungkin tidak seperti tahun lalu, kalau tahun lalu kan ada pertumbuhan hingga 18 persen, prediksi kami tahun ini turun sebesar 3 persen sehingga pertumbuhannya hanya di kisaran 15 persen," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement