WE Online, Jakarta - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan meluncurkan novel yang mengisahkan semangat dan perjuangan seorang penyandang lupus berjudul 728 Hari yang ditulis mantan wartawan Djono W. Oesman.
Peluncuran buku dilaksanakan di Aula Lantai 4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Jakarta, Rabu (4/11/2015).
"Novel ini dibuka dengan sangat kreatif, dengan soal ulangan, saya belum pernah membaca novel yang dimulai seperti ini. Saya agak kaget, ini kreatif sekali permulaannya tidak terlibat pada masalah klise. Ini dimulai dari soal ujian sehingga ada aspek kreativitasnya," kata Dahlan.
Dahlan pada kesempatan itu berusaha memotivasi mahasiswa untuk kreatif sekaligus memotivasi para penyandang lupus yang hadir untuk bersemangat dan berkarya. Dahlan mengaku setiap bulan membaca setidaknya satu novel atau karya sastra sebagai salah satu caranya untuk melatih pikirannya agar lebih terstruktur.
"Karena karya sastra itu bisa mempertajam nurani," katanya.
Soal novel berjudul 728 Hari, Dahlan sangat mengagumi perjuangan Eva Meliana yang divonis dokter usianya tinggal 728 hari. Eva pada akhirnya meninggal pada usia 38 tahun sekitar setahun silam namun telah melakukan berbagai macam hal yang penuh arti.
"Dia wanita. Muda. Aktivis. Tidak pernah menyerah. Termasuk saat penyakit langka yang mematikan ditemukan berada dalam tubuhnya yang energetik. Djono W. Oesman membuat buku ini begitu hidup," kata Dahlan.
Sementara Ketua Yayasan Lupus Indonesia Tiara Savitri yang juga hadir dalam kesempatan itu mengatakan novel itu akan menjadi sumber inspirasi bagi para penderita lupus.
"Selain itu juga bagi semua orang yang diberi cobaan hidup agar tidak mudah menyerah," kata Tiara yang juga telah bertahun-tahun menjadi penyandang penyakit yang belum ada obatnya tersebut.
Sementara itu, penulis buku Djono W. Oesman mengatakan novel yang ditulisnya terinspirasi dari perjuangan seorang penyandang lupus bernama Eva Meliana yang banyak berkecimpung dalam kegiatan sosial termasuk Komunitas Dahlanis dan Yayasan Lupus Indonesia.
"Saya sekaligus melihat peran keluarga yang begitu besar untuk mendampingi penyandang lupus baik dari sisi kesabaran maupun finansial," kata mantan wartawan Jawa Pos sejak 1984 itu. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement