WE Online, Jakarta - Ketua Asosiasi Industri Tour dan Travel (Asita) Asnawi Bahar menyatakan pemerintah bisa saja menargetkan Traveloka dan Agoda sebagai target pajak bila memang capaian pajak kurang.
"Banyak peluang seperti ini yang tidak ditangkap, yang dikejar hanya pengusaha-pengusaha lokal, anggota saya. Padahal, Traveloka dan Agoda kan omzetnya besar. Tahun ini saja sudah Rp200 triliun, seharusnya menjadi objek pajak yang besar," jelasnya kepada Warta Ekonomi di akhir acara jumpa pers akhir tahun Kementerian Pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Lebih lanjut, Asnawi mengungkapkan pemerintah seharusnya mendorong munculnya persaingan yang adil antara pelaku usaha yang dinaungi Asita dengan pelaku usaha sejenis Traveloka dan Agoda.
"Kita tidak menolak mereka, tapi kita bersaing dengan sehat. Kita membayar bunga 14 persen, mereka datang dengan empat persen, kita bayar pajak," tambahnya.
Traveloka sendiri belakangan ini memang gencar melakukan promosi layanan mereka. Berdasarkan data lembaga survei Nielsen, dana yang digelontorkan Traveloka untuk iklan di televisi pada semester pertama tahun 2015 berjumlah Rp 370 miliar.
Tak hanya itu, layanan yang didirikan Fery Urnadi tersebut menjadi penyumbang terbesar dari industri tour & travel untuk urusan iklan pada momen Ramadhan. Adapun besaran dana yang dikeluarkan Traveloka melebihi angka Rp 150 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
