WE Online, Jakarta - Sepanjang tahun 2015 pertumbuhan kredit PT Bank DBS Indonesia (DBSI) mengalami perlambatan, yakni hanya mampun tumbuh di bawah 10 persen. Angka itu di bawah perkiraan pertumbuhan industri perbankan secara nasional yang sebesar 11 persen hingga 12 persen pada tahun 2015.
"Realisasi pertumbuhan kredit kami di tahun 2015 sedikit di bawah 10 persen," ujar Presiden Direktur DBSI Paulus Sutisna di sela acara peluncuran MiWealth Protection di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Ditambahkannya, saat ini total portofolio penyaluran kredit perseroan berada di kisaran Rp 7 triliun. Dari total itu, segmen korporasi mendominasi penyaluran kredit yang dikucurkan DBSI.
"Saya berharap dalam lima tahun mendatang komposisi antara korporasi, konsumer, dan ritel akan seimbang. Masing-masing porsinya 30 persenan," terang dia.
Sementara di tahun 2016, ia berharap pertumbuhan kredit akan tumbuh sebesar 12 persen. Hal itu didukung dengan program pembangunan infrastruktur pemerintah. "Kita lihat sekarang tender proyek-proyek infrastruktur sudah berlangsung di akhir tahun lalu," cetus Paulus.
Ia memastikan program infrastruktur ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sehingga pertumbuhan perbankan nasional bisa terkerek naik lebih besar lagi di tahun ini.
"Nasabah kami tergantung pertumbuhan ekonomi, kalau ekonomi tumbuh maka kinerja mereka juga membaik." tutup dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement