WE Online, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mulai memaksimalkan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait perluasan cakupan usaha industri pembiayaan yang mulai berlaku sejak tahun lalu.
Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi Dharma mengatakan bahwa pada tahun ini perseroan menargetkan porsi pembiayaan untuk segmen di luar otomotif sebesar 20 persen. Sementara dalam tiga tahun mendatang, kata dia, pihaknya menargetkan porsi pembiayaan ke segmen tersebut bisa meningkat jadi 30 persen.
"Tahun ini kita targetkan porsinya 20 persen, tapi target kita dalam tiga tahun ke depan 30 persen," ujar Willy saat ditemui di kantornya di kawasan Landmark Tower, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Pada tahap awal bisnis non-kendaran bermotor yang akan dikembangkan Adira Finance adalah pembiayaan. Produk elektronik dan multiguna dengan agunan kendaraan bermotor. "Kita akan masuk di non-auto, seperti elektronik dan multiguna untuk pembiayaan pendidikan, pariwisata, dan lain-lain," terangnya.
Ke depan, perseroan juga akan mengembangkan pembiayaan lain, seperti kredit usaha rakyat dan pembiayaan untuk industri penunjang sektor energi.
Untuk mengembangkan segmen tersebut, diakuinya butuh persiapan yang matang dari segi infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) karena ini merupakan bisnis baru bagi Adira Finance. Salah satu upayanya ialah dengan meluncurkan Adira Finance Corporate University yang bertujuan meningkatkan kompetensi karyawan/ SDM.
"Ini kita lakukan untuk menjawab tantangan Adira Finance ke depan. Kita berharap bahwa Adira Finance Corporate University ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kredit yang kita berikan. Diharapkan ini juga menjadi benchmark perusahaan multifinance lain," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement