WE Online, Jakarta - Akses data dengan sistem berjenjang akan menjadi "pakem" dalam penerapan sistem e-goverment. Sistem seperti ini memungkinkan Presiden Jokowi membuka semua data hingga ke tingkat kecamatan.
Menurut Menteri Permberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi, penerapan e-government diterapkan dalam rangka efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan memperbaiki pelayanan publik.
"Akses datanya berjenjang. Kalau presiden bisa buka semuanya, tapi kalau bupati atau walikota hanya sebatas kecamatan dan kelurahan serta SKPD. Lintas menteri tidak bisa, tapi wakil presiden bisa buka lintas menteri," sebutnya di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Dilanjutkan sang menteri, selain mempermudah interkoneksi antara pemerintah, sistem e-gov juga bisa menghubungkan pemerintah dengan pelaku bisnis.
Di tempat yang sama Menkominfo Rudiantara mengatakan bahwa saat ini posisi Indonesia bila dibandingkan dengan negara ASEAN tidak terlalu tertinggal. Kendati demikian, tetap ada yang mesti dikerjakan pemerintah.
"Dari sisi infrastruktur dan aplikasi, dua-duanya kita harus banyak kejar, tapi bukan berarti kita tertinggal-tinggal amat," terangnya.
Nantinya, sistem e-gov akan memiliki tiga jenis aplikasi, meliputi aplikasi government to government (G to G), government to bussines (G to B), dan government to masyarakat (G to M). Kemekominfo sendiri sebagaimana diketahui pada tahun ini memprioritaskan pembangunan infrastruktur fixed mobile. Fixed mobile tentunya akan semakin membantu konektivitas yang ingin dicapai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
