MEA, Tenaga Aktuaris Asing Berpotensi Serbu Indonesia

WE Online, Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengakui penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir tahun 2015 berpotensi untuk memberikan akses masuk tenaga aktuaris negara tetangga ke Indonesia.

Pasalnya hingga saat ini, kebutuhan aktuaris di Indonesia masih sangat tinggi, khususnya di industri asuransi. Tercatat, sampai saat ini baru terdapat sekitar 400 tenaga aktuaris dari kebutuhan minimal yang diperlukan sebanyak 1.000 orang. Sementara itu, jumlah tenaga aktuaris seperti di Malaysia dan Singapura mengalami kelebihan.

"Dari hasil survei yang sudah memenuhi kualifikasi dan memiliki banyak tenaga aktuaris dari Malaysia dan Singapura. Kalau kita tidak dapat memenuhi kebutuhan aktuaris di dalam negeri maka dia bisa saja masuk," ujar Ketua AAUI Yasril Rasyid saat ditemui dalam sebuah diskusi di Kantor Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Sementara itu, Deputi Direktur Bidang SDM Jasindo Nastiti Evia Lutfi mengutarakan penerapan MEA memang membawa harapan sekaligus juga tantangan bagi masyarakat Indonesia. MEA, imbuhnya, memberikan peluang bagi warga negara Indonesia untuk dapat bekerja dan berusaha di negara ASEAN lainnya.

Namun di sisi lain, MEA membawa tantangan dalam persaingan dunia usaha. Tenaga profesional Indonesia akan bersaing dengan profesional dari negara ASEAN lainnya.

"Untuk itu, kita harus membangun SDM aktuaris di industri asuransi Indonesia agar dapat menjadi pemain di negeri sendiri," pungkasnya.