Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harta Istri Mantan Diktator Filipina Akan Dilelang

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pemerintah Filipina mengatakan bahwa segala aset mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos, dan keluarga akan dijual. Demikian kata laporan pemerintah seperti dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Seperti diketahui, Marcos dan keluarga melarikan diri ke Hawai pada 1986 menyusul pemberontakan rakyat Filipina yang dikenal dengan People Power, yaitu sebuah revolusi yang mengakhiri kediktatoran Marcos selama 20 tahun berkuasa.

Diketahui, selama masa pemerintahannya Marcos dan keluarga mengumpulkan harta sebesar 10 miliar dolar AS. Saat ini Kementerian Keuangan terus berusaha untuk mengumpulkan harta tersebut dan setidaknya mendapatkan 838,85 juta peso (US$ 17,70 juta) dari penjualan dua properti real estate, saham perusahaan, dan perhiasan.

Sekitar 300 potong perhiasan, termasuk berlian pink langka 25 karat adalah salah satu aset yang akan dilelang. Sementara,  tiga koleksi perhiasan yang disimpan dalam lemari besi di bank sentral telah dinilai oleh rumah lelang internasional, Christie dan Sotheby.

Pemerintah telah mencoba untuk melelang tiga koleksi perhiasan pada tahun 2005, tetapi mendiang diktator janda Imelda Marcos mengajukan gugatan dan mengklaim kepemilikan dari dua set perhiasan itu.

Imelda Marcos yang sekarang adalah anggota terpilih dari kongres terkenal karena meninggalkan lebih dari 1.200 pasang sepatu ketika ia dan almarhum suaminya melarikan diri ke Hawaii. Dia telah berjanji untuk memulihkan aset keluarganya yang disita oleh otoritas Filipina.

Sebagai informasi, Ferdinand Marcos meninggal di pengasingan pada tahun 1989 silam. Anak tunggal mereka, Ferdinand Junior, adalah seorang senator yang diperkirakan akan mencalonkan diri dalam Pemilihan Umum Presiden 2016 mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: