Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tim Mahasiswa Indonesia Incar Juara Di Shell Eco-Marathon Asia Manila

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Berani mencoba sesuatu yang baru dan senantiasa menghadirkan tim-tim baru. Inilah salah satu strategi penting bagi tim mahasiswa Indonesia (tim Indonesia) untuk bisa memenangkan kompetisi Shell Eco-marathon (SEM) Asia sejak tahun 2010 hingga kini, dimana  pada 2016 ini berlandung di sirkuit jalanan yang didesain secara khusus di kota Manila, Filipina 3-6 Maret

Tahun 2010, saat pertama kalinya tim Indonesia berpartisipasi di Shell Eco-marathon Asia hanya ada  8 tim dari 4 Perguruan Tinggi  yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, di tahun 2015 lalu, jumlah tim Indonesia yang mengikuti ajang  Shell Eco-marathon Asia meningkat menjadi 23 tim mahasiswa dari 18 Perguruan Tinggi yang berada di10 kota di Indonesia. Atau meningkat hampir tiga kali lipatnya.  

Tim Dubalang dari Universitas Andalas (Unand) akan menjadi tim baru diantara 20 tim Indonesia pada Shell Eco-marathon Asia 2016 ini yang berasal dari 13 Peguruan Tinggi yang tersebar di 10 Kota di Indonesia. Mereka akan menjadi bagian dari lebih 100 mahasiswa dari 17 negara di Asia, Timur Tengah dan Afrika yang hadir pada ajang bergengsi ini.

Selain jumlah tim peserta yang terus meningkat, tim Indonesia pun semakin berani menggunakan beragam bahan bakar (energi) pada mobil rancangannya. Bila pada awalnya (2010), tim Indonesia hanya menggunakan bahan bakar bensin, etanol dan diesel saja, di tahun 2012, pada Shell Eco-marathon Asia 2012 di Sepang Malaysia, tim dari ITB berani mencoba menggunakan salah satu energi alternatif yaitu baterai elektrik (lithium) pada mobil rancangannya. Dan di ajang SEM tahun ini, setelah vakum empat tahun, kini, ITB kembali berpartisipasi dengan menghadirkan Tim Cakrawala Urban EV yang akan memboyong mobil berbahan baterai elektrik bernama Evelyn.

Namun kali ini, Tim Cakrawala Urban EV harus berhadapan dengan tim lain dari Indonesia yaitu  Tim Apatte-62 Team dari Universitas Brawijaya, Tim Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia) dan Tim Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nobember) yang juga membawa mobil baterai elektrik.

Kami bangga dan senang akan inovasi tim mahasiswa Indonesia merancang mobil dengan memikirkan solusi terhadap penggunaan bahan bakar. Mereka berani mencoba menggunakan beragam bahan bakar dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara terdepan di Asia di bidang inovasi. Setiap tahun semakin banyak mahasiswa Indonesia yang berpartisipasi, dan mereka memiliki semangat untuk menghasilkan yang terbaik dalam setiap kompetisi Shell Eco-marathon Asia ini. Hal ini menandakan bahwa mereka sangat peduli terhadap energi masa depan. Kami sangat senang dapat mendorong dan memotivasi anak muda berbakat ini untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,“ ujar Darwin Silalahi, Presiden Direktur PT Shell Indonesia,

Semakin banyaknya tim mahasiswa Indonesia yang berani mencoba alternatif energi lain seperti baterai elektrik, tentu diharapkan bisa menambah peluang kemenangan tim mahasiswa Indonesia di Shell Eco-marathon Asia. Sebab selama tujuh tahun mengikuti  Shell Eco-marathon Asia sejak 2010 lalu, beberapa tim Shell Eco-Marathon Indonesia dari  ITB dan ITS mampu meraih prestasi sekaligus mempertahankannya posisi sebagai tim mahasiswa yang selalu meraih gelar juara. Mereka memenangkan penghargaan baik di kategori on-track maupun off-track.  Seperti diketahui, selain  kompetisi on-track, tim-tim peserta juga bertanding memperebutkan beberapa penghargaan off-track yang terdiri dari Communications Award, Shell Helix Tribology Award, Vehicle Design Award, Technical Innovation Award, Safety Award dan Perseverance & Spirit of the Event Award.

 Tim Batavia Generation Team dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), misalnya, berhasil meraih Juara Ketiga untuk Kategori Prototype “Shell Fuel Save Gasoline” pada Shell Eco-marathon Asia 2015.  Tahun ini, tim  Dubalang dari Universitas Andalas akan menjadi tim baru dalam Tim SEM Indonesia untuk Shell Eco-marathon Asia 2016 yang juga berharap akan ikut menjajal manisnya penghargaan di ajang kompetisi tahunan yang diselenggarakan Shell di Asia ini. Ada 24 On-Track Award yang dikompetisikan pada Shell Eco-marathon Asia 2016 ini dengan hadiah uang senilai US$2,000 untuk pemenang baik di kategori Prototype dan UrbanConcept.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: