WE Online, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sukses menorehkan kinerja positif pada tahun 2015 dengan pencapaian pendapatan melampaui Rp6,21 triliun atau meningkat 11% dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar Rp5,61 triliun. Kemudian laba bersih BSDE tercatat Rp2,13 triliun atau lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2014.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan kenaikan pendapatan perusahaan didorong oleh maraknya penjualan di berbagai klaster perumahan, terutama di BSD City. Selain itu, di beberapa proyek lainnya, yaitu Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya Tangerang, dan Grand City Balikpapan, permintaan sepanjang tahun lalu juga tercatat tinggi.
"Pada tahun 2015 kami sukses mencatatkan kinerja positif dengan kenaikan pendapatan walaupun terjadi perlambatan ekonomi nasional. Hal ini mengindikasikan konsumen masih menaruh kepercayaan tinggi terhadap produk-produk yang kami tawarkan selama ini," katanya dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Minggu (20/3/2016).
Ia menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2015 BSDE berhasil meraih pendapatan pra-penjualan (marketing sales) mencapai Rp6,8 triliun. Terkait koreksi laba ini, ia menjelaskan hal tersebut disebabkan pada tahun 2014 terdapat laba dari akuisisi saham entitas anak, yaitu saham PT Plaza Indonesia Tbk (PLIN) sebesar Rp1,5 triliun.
"Dari sisi proyek-proyek fundamental, neraca BSDE terbilang solid dengan peningkatan kas yang kuat menjadi Rp6,1 triliun pada tahun lalu, seiring penerbitan obligasi sebesar Rp2,87 triliun. Selain itu, kenaikan kas juga didorong penerimaan kas dari pelanggan yang naik menjadi Rp7 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp5,9 triliun," jelasnya.
Tingginya kas yang dimiliki BSDE, imbuhnya, memberikan ruang untuk menambah cadangan lahan. Selama tahun 2015 perusahaan telah menggunakan dananya untuk akuisisi landbank sebesar Rp2,2 triliun untuk memperkuat kapasitas dan kepemimpinan pasarnya.
"Hal ini juga memberikan pengaruh terhadap aset perusahaan. Hingga akhir tahun lalu aset BSDE melonjak 27,7% menjadi Rp36 triliun dengan nilai buku ekuitas tercatat mencapai Rp22,1 triliun. Nilai buku ekuitas ini naik 19,8% dari tahun sebelumnya Rp18,4 triliun," ujarnya.
Hermawan menegaskan BSDE juga memiliki keleluasaan untuk mencari pendanaan karena rasio utang terhadap aset hingga akhir tahun lalu masih rendah, yaitu sebesar 0,39 kali.
"Kami akan tetap mempertahankan struktur modal yang kuat dan optimal bagi para pemangku kepentingan untuk melanjutkan hasil positif ini di tahun-tahun mendatang. Kami yakin dengan indikator perbaikan ekonomi yang mulai terlihat, pasar properti akan kembali bergairah," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement