WE Online, Jakarta - Playboy Enterprises, pemilik majalah Playboy, saat ini berencana untuk menjual unit majalahnya setelah mereka berhenti memublikasikan foto wanita tanpa busana dan menjual Playboy Mansion.
Sebelumnya, Wall Street Journal telah melaporkan berita tersebut dengan estimasi nilai penjualan majalah Playboy sekitar US$500 juta.
Mengutip laman Channel NewsAsia di Jakarata, Minggu (27/3/2016), Hugh Hefner, yang mendirikan Playboy pada tahun 1953 mengambi lalih perusahaan pada tahun 2011 bersama perusahaan ekuitas swasta Rizvi Traverse Management di tahun 2011 dengan nilai kesepakatan US$207 juta.
Februari ini, Playboy menghentikan penerbitan foto tanpa busana sebab mereka kalah bersaing dengan situs pornografi gratis di internet. Majalah tersebut telah dianggap ketinggalan zaman.
Akibatnya, sirkulasi majalah yang dikenal dengan lambang telinga kelinci tersebut jatuh dari 5,6 juta eksemplar pada tahun 1975 menjadi 800.000 eksemplar dalam beberapa tahun terakhir.
Bank investasi Moelis & Co menyarankan Playboy untuk dijual, kata seorang nara sumber kepada Reuters. Sebelumnya, pada bulan Januari Playboy Enterprise telah menjual Playboy Mansion seharga US$200 juta dan menjadikannya sebagai penjualan rumah termahal di Amerika Serikat (AS).
Playboy Enterprises belum bisa berkomentar dalam waktu dekat, sementara Moelis & Co menolak untuk berkomentar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement