WE Online, Jakarta - PT MNC Investama Tbk (BHIT) induk usaha di MNC Grup menyatakan pada tahun ini perseroan akan menggalang dana sebesar Rp 2 triliun dari pasar modal. Pasalnya, akan ada dua aksi korporasi yang akan dilakukan untuk memperoleh tambahan dana segar tersebut.
Wakil Direktur Utama MNC Investama, Darma Putra, mengatakan bahwa perseroan akan menerbitkan sebanyak 3,112 miliar saham baru dalam rangka penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Itu setara dengan 8 persen dari total modal disetor.
"Kami juga akan melakukan Penawaran Umum Terbatas V dengan mekanisme HMETD sebanyak 8,558 miliar saham baru. Rencana ini telah disetujui pemegang saham dalam RUPS yang telah kami selenggarakan hari ini," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/5/2016).
Dalam rapat tersebut, kata Darma, pemegang saham telah menyetujui untuk membatalkan rencana penambahan modal tanpa HMETD sesuai hasil RUPS bulan Mei 2015.
"Yang lama kami batalkan, karena harga saham saat itu tidak sesuai dengan harga pasar sekarang. Dengan harga saat ini kami yakin akan lebih menarik minat investor, makanya kami sekarang mintakan persetujuan kembali," jelasnya.
Menurutnya, dana yang diraih dari penjualan saham-saham baru tersebut akan digunakan untuk memperkuat modal anak-anak usaha dan untuk keperluan akuisisi beberapa perusahaan yang saat ini tengah dijajaki perseroan.
Tien, Direktur BHIT menambahkan, kedua aksi korporasi tersebut diharapkan dapat dieksekusi pada bulan Juni-Juli 2016. Perseroan tengah menyiapkan segala persyaratan aksi korporasi sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami harap pelaksanaannya bisa berbarengan," ujarnya.
Saham-saham baru non HMETD akan ditawarkan kepada pemegang saham existing dan investor strategis. Tien menyatakan, selain kepada investor domestik, saham-saham baru ini akan ditawarkan kepada investor di luar negeri.
Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan yang terdiri atas beberapa agenda. Salah satu hasil yang telah disepakati di rapat tersebut adalah tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2015. Perseroan juga membukukan kerugian sebesar Rp430 miliar di tahun buku tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement