Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRG Targetkan 1000 Desa Peduli Gambut Terbentuk

BRG Targetkan 1000 Desa Peduli Gambut Terbentuk Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Restorasi Gambut (BRG) mencanangkan 1000 desa peduli gambut bakal tercapai hingga 2020 mendatang. Kegiatan di desa-desa itu akan diisi pemberdayaan masyarakat, baik dari segi sosial maupun ekonomi dalam kaitannya dengan ekosistem gambut. Deputi Tiga BRG Myrna A. Safitri menyatakan, desa-desa tersebut termasuk dalam area prioritas Restorasi Gambut 2,7 juta hektar di tujuh provinsi.

"Jumlahnya diperkirakan akan lebih 1000. Karena satu desa bisa di dalam dua skema, yaitu satu desa sebagai hutan produksi tetap dan desa sebagai kawasan hutan lindung. Tetapi perkiraan kami akan menyentuh 1000 desa di tujuh provinsi,? kata Myrna.

BRG mencatat terdapat 2.954 desa di wilayah bergambut seluas 12,7 juta hektar. Ribuan desa itu tersebar di tujuh provinsi antara lain Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi.

BRG menetapkan luas areal prioritas restorasi gambut sebanyak 2,7 juta hektar sehingga jumlah desa diperkirakan mencapai 1.205 desa. Desa Peduli Gambut menjadi program penyelaras di wilayah restorasi gambut.

Kegiatan di desa itu termasuk perencanaan dan pembentukan kawasan perdesaan, perhutanan sosial dan reforma agraria, resolusi konflik, pemberdayaan ekonomi desa, penguatan pelembagaan masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan gambut serta pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Penguatan inovasi lokal oleh komunitas terkait pengelolaan gambut juga menjadi perhatian. BRG mendukung pencarian kader-kader inovator gambut. Sebab, adaptasi terhadap perubahan agroekologi gambut dapat disandangkan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: