McDonald's telah mengonfirmasi penawaran pertama setelah jaringan restoran cepat saji AS tersebut berencana menjual gerai-gerai di China dan Hong Kong.
Mengutip BBC di Jakarta, Jumat?(24/6/2016), Sanpower China mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah dimasukkan ke dalam penawaran bersama dengan Beijing Tourism Group.
Penawaran McDonald's adalah persetujuan waralaba selama 20 tahun bagi pembeli. Namun, dalam penawaran tersebut disyaratkan beberapa kantor ekuitas swasta tidak bisa berpartisipasi dalam proses tersebut. Ada lebih dari 2.200 gerai McDonald's di China dan rencananya akan dibuka lagi 1.250 gerai baru.
Pada bulan Maret, McDonald's mengatakan akan membenahi bisnisnya di China, dan akan menjual waralaba restorannya. Laporan media mengabarkan bahwa perusahaan AS tersebut telah menerima lebih dari setengah lusin penawaran. Dari penawaran tersebut McDonald's akan dapat mengumpulkan uang sebanyak US$ 3 miliar.
Pesaingnya, Yum Brands, pemilik KFC dan Pizza Hut, juga merestrukturisasi bisnisnya menjelang penawaran saham perdananya di China pada tahun 2017 mendatang.
McDonald's dan Yum Brands telah menghadapi meningkatnya persaingan dari rival lokal yang lebih murah, terutama di China, di mana mereka mencoba untuk pulih dari ketakutan keamanan pangan. Dalam jangka panjang, McDonald's berencana menjual 95 persen waralaba dari gerai-gerai di seluruh dunia.
McDonald's telah merekrut Morgan Stanley untuk menjalankan proses penjualan sekitar 2.800 restoran di China, Hong Kong, dan Korea Selatan. Namun, penjualan di Korsel dilakukan secara terpisah dan belum diketahui perusahaan mana saja yang berminat membeli.
Bisnis McDonald's di China dan Hong Kong memiliki pendapatan sebelum bunga, depresiasi, dan amortisasi mencapai 200 juta dollar AS. Penjualan gerai-gerai tersebut bisa mencapai 3 miliar dollar AS.
"Kami sedang dalam progres untuk mencari mitra strategis dengan relevansi lokal yang memiliki keahlian dan keterampilan komplementer, yang dipadukan dengan pemahaman yang kuat tengang brand McDonald's," kata juru bicara McDonald's.
Sanpower yang merupakan perusahaan real estate dan teknologi, berharap untuk mengintegrasikan jaringan restoran cepat saji ke toko-toko komersial dan mal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: