Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Krisna Mukti Setuju Wacana Pengetatan Calon Legislatif

        Warta Ekonomi, Palu -

        Legislator DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Krisna Mukti mengatakan dirinya setuju atas wacana pengetatan calon legislatif minimal satu tahun aktif di partai politik agar calon bersangkutan khususnya dari kalangan artis tidak gagap politik.

        "Mengkaderkan artis sebelum menjadi caleg saya setuju. Minimal satu tahun," katanya di Palu, Sabtu (3/9/2016).

        Dia mengatakan dirinya setuju jika wacana pengetatan calon legislatif tersebut dibuat untuk membangun kualitas kader tetapi bukan untuk mencegat artis masuk dalam panggung politik.

        "Paling tidak sudah setengah matang sebelum menjadi calon," katanya.

        Krisna mengaku saat dirinya dicalonkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa, sempat gagap karena dunia politik jauh berbeda dari dunia artis yang ia geluti sebelumnya.

        Saat kampanye pemilu pun, Krisna mengaku tidak berani tampil berorasi karena kuatir apa yang ia ungkapkan justru menjadi blunder bagi dirinya sendiri karena belum memiliki pengalaman.

        Karena kondisi itulah, kata dia, dirinya menyesuaikan dengan kondisi dan situasi konstituen.

        Dia mengatakan menjadi anggota DPR bukan sekadar memahami undang-undang tetapi lebih dari itu harus memiliki kepekaan sosial.

        Sebelumnya, pakar ilmu politik Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah, Dr Darwis mengatakan wacana pengetatan syarat menjadi calon legislatif yang rencananya dimasukkan dalam rancangan undang-undang pemilu hanya memasung hak politik seseorang.

        "Setiap warga negara punya hak berserikat, berkumpul, berorganisasi. Ini ranah politik. Siapapun bisa tampil," katanya.

        Menurut dia, pencalonan seseorang di legislatif merupakan kedaulatan rakyat. Apakah nantinya yang bersangkutan berhasil atau tidak, itu tergantung dari komitmen calon yang bersangkutan.

        Dia mengatakan menjadi calon legislatif tidak butuh keterampilan khusus, melainkan komitmen moralitas untuk membangun bangsa atau daerah dimana dia mencalonkan diri. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: