Sapi dari Australia yang merupakan bantuan Kementerian Pertanian RI pada akhir 2015 dengan jumlah 1.926 ekor untuk Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara, kini telah berkembang menjadi 2.727 ekor.
"Kita patut bersyukur karena bantuan yang diberikan pemerintah pusat di akhir tahun lalu telah berhasil dikembangkan oleh peternak kita. Ini menandakan bahwa peternak Kaltim mampu menjalankan kepercayaan pemerintah dengan penuh tanggung jawab," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Kamis?(6/10/2016).
Hal itu dikatakan Dadang di depan Sekprov Kaltim Rusmadi dan semua tamu undangan dalam Rembuk Peternak Kaltim yang digelar di sekretariat Kelompok Tani Lubuk Makmur, Jalan Mugirejo, Gang Assaadah, Sungai Pinang, Samarinda.
Rincian dari bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian di akhir 2015 adalah, untuk sejumlah kelompok tani di Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 710 ekor sapi Brahman Cross (BC).
Dari jumlah bantuan sebanyak 710 ekor itu, terdapat 33 ekor induk yang mati, terjadi kelahiran sebanyak 481 pedet, dan mati anak sebanyak 73 ekor sehingga total perkembangannya kini menjadi 1.076 ekor.
Kemudian untuk kelompok ternak di Kabupaten Paser sebanyak 1.225 ekor. Dari jumlah itu, terdapat kematian induk sebanyak 99 ekor, kelahiran anak sebanyak 728 pedet, dan pedet yang mati sebanyak 203 ekor sehingga perkembangannya kini menjadi 1.651 ekor.
Pada 2015, lanjut Dadang, Kementerian Pertanian sebenarnya menargetkan pengadaan sapi BC dari Australia mencapai 30 ribu ekor untuk para kelompok ternak yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Khusus untuk Kaltim mendapat jatah 10 ribu ekor.
Namun dari jumlah total rencana bantuan sebanyak 30 ribu ekor itu, satu-satunya daerah yang mampu merealisasikan pengadaan sapi hanya Provinsi Kaltim, itu pun tidak mampu didatangkan semuanya, tetapi hanya mampu mendatangkan 1.926 ekor karena masalah teknis dan regulasi dari pemerintah pusat.
"Walaupun hanya sebagian kecil sapi yang berhasil kita datangkan kepada peternak, tetapi kita harus bersyukur karena jika dibandingkan dengan provinsi lain yang tidak mampu merealisasikan sama sekali, tentu ini menjadi catatan positif bagi pusat," ujar Dadang lagi. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: