Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper kembali membuka pelatihan menjahit untuk ibu-ibu dan remaja putri. Dalam waktu yang hampir bersamaan juga digelar kursus singkat up-date tekhnik mekanik sepeda motor. Perusahaanmenganggap dua bidang pelatihan itu memiliki dampak langsung kepada peserta.
Ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri bisa langsung praktek buat menambah penghasilan atau malah memilih profesi sebagai penjahit profesional. Sementara itu, kursus singkat yang bermaterikan penambahan wawasan di bidang mekanik, diikuti mereka yang sudah berprofesi sebagai montir. Pertimbangannya, para tekhnisi bengkel sepeda motor harus memahami sistem kerja tekhnologi terbaru yang hadir bersama pertumbuhan industri otomotif.
Menurut Manajer Community Development (CD) RAPP, Sundari Berlian, pelatihan menjahit merupakan program lanjutan. Sebelumnya perusahaan telah memberikan pelatihan serupa, dan hasilnya cukup menggembirakan. Peminat yang belum beroleh kesempatan untuk mengikuti pelatihan periode sebelumnya, meminta perusahaan untuk menggelar kembali.
"Pesertanya 15 orang yang berasal dari estate Pulau Padang, Meranti, Buatan, Futong Port, Langgam, Baserah, dan Cerenti. Mereka tertarik untuk ikut pelatihan karena belum bekerja. Diharap lulusan pelatihan bisa mandiri dan sekaligus mengembangkan keterampilan sebagai penjahit profesional," ujar Sundari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (21/11/2016).
Ia menyatakan, Community Development PT RAPP mencoba untuk membuat program yang dampaknya langsung dirasakan. Bukan tak mungkin peserta pelatihan nantinya juga akan mampu membuka lapangan pekerjaan baru. Dari yang sebelumnya tidak bekerja, bermetamorfosa menjadi pembuka lapangan kerja. Materi pelatihan selama empat pekan itu tak hanya memuat hal teknis, namun juga bagaimana mengembangkan usaha. Perusahaan, selanjutnya memberikan bantuan mesin jahit dan akan tetap memantau perkembangan peserta yang sudah tamat sampai alumnus benar-benar mandiri.
Perhatian atas peningkatan ekonomi masyarakat tempatan, juga membuat perusahaan milik Sukanto Tanoto itu menjatuhkan pilihan untuk menggelar kursus singkat untuk para montir sepeda motor. Pertimbangannya cukup mendasar yakni banyak mekanik yang sulit memahami perkembangan tekhnologi pabrikan. Misalnya dalam sistem injeksi yang belakangan mendominasi sepeda motor keluaran terbaru.
Umumnya para peserta adalah alumnus program pelatihan mekanik tingkat dasar yang juga diadakan perusahaan tersebut. Pelatihan mekanik tingkat lanjutan yang digelar di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) Town Site 2, Pelalawan ini berlangsung selama tiga hari dari 14 November dan berakhir 19 November 2016 pekan lalu.
Koordinator Program Usaha Kecil Menengah (UKM) atau Small Medium Entrepreneurship (SMEs) CD RAPP, Syafri Edi mengatakan ?pelatihan diikuti 21 peserta yang berasal dari wilayah operasional RAPP dari lima Kabupaten, diantaranya Pelalawan, Siak, Kampar, Kuantan Singingi, dan Kepulauan Meranti. Mereka ini, lanjut Syafri, dilatih oleh trainer khusus sepeda motor.
"Ada empat pilar program yang menjadi fokus dari CD RAPP, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Perusahaan melatih, membina dan mengawasi para mitra binanya karena komitmen untuk berkembang bersama masyarakat. Program ini juga mendukung kemandirian tenaga produktif di bidang otomotif. Semoga dengan pelatihan ini, kemandirian mereka dapat terbangun secara berkelanjutan dimana para peserta dapat terus membangun mimpi mereka, membuka lapangan pekerjaan, membangun ekonomi setempat dan menjadi inspirator bagi rekan-rekan mereka dengan membuat pelatihan mekanik di daerah asal masing-masing,? ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: