Bank Indonesia (BI) menilai penurunan suku bunga kredit masih akan terus berlanjut seiring dengan respons perbankan atas penurunan suku bunga acuan BI yang sduah mencapai 150 basis poin (bps) pada 2016.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
"Ke depan kami perkirakan suku bunga kredit masih akan terus melakukan penyesuaian," ujar Juda.
Dia menyebutkan bahwa secara akumulatif dari bulan Januari hingga Desember 2016, suku bunga kredit sudah turun sebesar 79 basis poin. Sementara itu, pada periode yang sama penurunan suku bunga deposito terpantau sudah mencapai 122 basis poin.
Namun, menurutnya, angka penurunan suku bunga kredit maupun suku bunga deposito belum menyesuaikan diri secara penuh terhadap penurunan suku bunga moneter yang telah dilakukan bank sentral. Oleh sebab itu, ruang penurunan suku bunga perbankan lebih lanjut masih terbuka.
Makanya, kata Juda, baik suku bunga kredit maupun suku bunga deposito akan terus dilakukan penyesuaian hingga akhirnya mendekati besaran suku bunga acuan BI. Ia menjelaskan biasanya suku bunga deposito akan terus menyesuaikan hingga mendekati penurunan kebijakan moneter.
"Suku bunga kredit akan dilakukan penyesuaian sampai sesuai dengan penurunan suku bunga deposito," ungkap Juda.
Melalui penyesuaian suku bunga ini diharapkan dapat membantu proses perbaikan di sektor keuangan, baik di sektor perbankan maupun korporasi. Hal ini pun sejalan dengan upaya bank sentral untuk terus menjaga kecukupan likuiditas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: