Pemerintah tengah melakukan kajian terkait proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, hal itu ditegaskan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengikuti Rapat Koordinasi di Istana Negara. Dia berujar proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya masih dikaja bersama Kementerian Bidang Kemaritiman yang dipimpin oleh Luhut Panjaitan.
"Kereta cepat Jakarta-Surabaya sedang studi, Pak Luhut yang pimpin termasuk apakah menggunakan listrik tempat lama atau baru, dan mitra kerja itu Jepang memiliki preferensi, tapi bukan semata-mata Jepang. Kita harapkan jepang punya visibilitas yang bagus, kalau Jepang tidak 'feasible' bisa juga negara lain," kata Budi di Jakarta, Selasa (24/7/2017).?
Menurut Luhut, studi sedang dikerjakan bersama antara Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Japan International Cooperation Agency (JICA).?"Mudah-mudahan sudah selesai kajian dari BPPT, KAI serta dari Jepang, JICA yang ikut lingkup survei kalau sudah selesai kita akan lihat. Karena ada 100 tikungan belok kiri-kanan sekarang mereka hitung apakah tetap mau pakai itu atau mau bikin satu rel, sekarang sedang dihitung. Kajian kedua apakah mau pakai elektrik atau diesel, nanti dilihat akhir Agustus," kata Luhut.
"Suatu ketika, kita tidak akan lagi pakai 'state budget. Maksud kita adalah semua proyek-proyek menghindari sebanyak mungkin ABPN. Jadi seperti LRT ini jadi model di tempat yang lain," jelas Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan di lingkungan Istana Presiden Jakarta. (Ant-FH)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: