Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -
Pertamina Kalimantan menargetkan tahun ini dapat melayani BBM?satu harga di 15 titik daerah pedalaman dan perbatasan Kalimantan pada tahun ini.
Hingga Agustus ini baru 5 titik daerah remote yang sudah diberlakukan BBM?satu harga.
Agustus ini ada dua titik daerah remote yang memberlakukan BBM satu harga yakni; Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dan Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.?
"Ini Komitmen Pertamina dalam menyalurkan BBM ke semua pelosok negeri terus digalakkan termasuk penerapan BBM satu harga," kata GM MOR VI Kalimantan?Yanuar Budi Hartanto (9/8/2017).
Menurutnya di wilayah Kalimantan, Pertamina pada tahun ini menargetkan sekitar 15 titik. Sedangkan hingga 2019, Pertamina kalimantan menargetkan 36 titik.
"Kami berusaha keras untuk mempercepat proyek ini, agar semua warga di Kalimantan dapat menikmati bahan bakar dengan harga yang sama," tandasnya.
Menurutnya SPBU modular yang akan berada di Paloh, Kabupaten Sambas (Kalbar) sudah rampung dan sekarang sedang proses pengecekan dari pihak HSSE.?
?Kemungkinan akan mulai launching pada minggu kedua Agustus.? tambahnya.
Sebelumnya sudah diterapkan kebijakan satu harga di kecamatan Krayan, Long Apari, dan Jagoi Babang pada bulan lalu serta Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang, Kalbar.
Terkait dua titik yang baru dioperasional, Area Manager Communication and Relations Kalimantan, Alicia Irzanova lebih rinci menjelaskan BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi akan menjadi produk yang rencanya di supply dari TBBM Pontianak. ?Perjalanan dari TBBM Pontianak menempuh waktu sekitar 6-7 jam atau sekitar 240 km.?
?Pengadaan SPBU Modular ini untuk kebutuhan akan BBM di daerah Sambas Barat hingga Utara. SPBU Modular melayani kebutuhan sekitar 40-200 KL per hari, di mana hanya ada satu modul yang digunakan untuk sarana penimbunana dan sarana penjualan,? jelasnya.?
Sementara SPBU modular yang berada di Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah sudah dilakukan pengisian perdana dari TBBM Sampit dan Pangkalan Bun.?
SPBU direncanakan dapat dibuka secara resmi pada bulan Agustus mendatang. Produk-produk yang akan distok yaitu Premium, Pertalite, Dexlite, dan Solar Non Subsidi. Jumlah volume yang distok pun disesuaikan dengan kebutuhan dan konsumsi masyarakat setempat nantinya.?
?Dengan adanya SPBU yang ada di Seruyan, kami harap dapat memenuhi kebutuhan warga setempat di sekitar sana. Perjalanan yang ditempuh untuk supply produk tersebut pun tidak mudah, masih banyak jalanan yang kurang mulus sehingga mobil tangki harus lebih berhati-hati karena aspek safety. Sekitar lebih kurang 4 jam dari Sampit dan 6 jam dari Pangkalan Bun? jelasnya.
Sulitnya wilayah jangkauan menjadi kendala namun hal ini tetap dijalankan Pertamina. Seperti Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Hulu bahwa 1 liter dihargai Rp15.000?Rp18.000 sekarang Premium sebesar Rp6.450/liter dan Solar sebesar Rp5.150/liter.?
Lanjutnya pola distribusi BBM ke Long Apari juga bukan perihal mudah. Distribusi BBM berasal dari TBBM Samarinda dengan menggunakan mobil tangki dan kapal motor tank ke Long Bagun. Setelah itu dibawa menggunakan drum kemasan sejumlah 200 liter per drum dan dibawa menggunakan long boat, truk, dan terakhir menggunakan ketinting ke APMS di Long Apari.
Begitu pula yang terjadi dengan pendistribusian BBM ke APMS Krayan. Pendistribusian BBM berasal dari TBBM Tarakan dengan menggunakan Air Tractor AT802 yang hanya bisa mengangkut 3,5 ? 4 KL/flight dan satu hari hanya bisa dua kali penerbangan karena kondisi cuaca.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil