PBB: Warga Rohingya Hijrah ke Bangladesh Tembus 120.000 Orang
Lebih dari 120.000 orang Rohingya telah meninggalkan Myanmar ke Bangladesh dalam dua minggu terakhir setelah terjadi peningkatan kekerasan terhadap etnis minoritas Muslim tersebut, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Situasi tersebut telah menimbulkan kekhawatiran yang berlebih terkait dengan krisis kemanusiaan di kamp-kamp perbatasan, dan 400.000 orang Rohingya lainnya yang tidak memiliki kewarganegaraan diperkirakan terjebak dalam zona konflik di Myanmar barat karena lebih banyak "operasi pembersihan" oleh pasukan keamanan di negara bagian Rakhine dimulai bulan lalu.
Badan-badan bantuan PBB terus diblokir untuk memberikan suplai makanan, air dan obat-obatan ke Rohingya, sementara pekerja kemanusiaan di lapangan mengatakan bahwa gudang persediaan darurat penting sedang dijarah.
Ketika protes internasional mengenai krisis meningkat, sebuah kelompok bantuan yang telah menyelamatkan puluhan ribu pengungsi dari Laut Mediterania mengumumkan bahwa pihaknya mengalihkan kapalnya ke Asia Tenggara.
Migrant Offshore Aid Station mengatakan pihaknya menunda operasi di lepas pantai Libya dan mengirim kapal tersebut ke Teluk Benggala. Organisasi yang berbasis di Malta tersebut telah menyelamatkan sekitar 40.000 pengungsi yang berusaha mencapai Eropa dalam tiga tahun terakhir, mengatakan bahwa pihaknya akan fokus untuk memberikan bantuan di perbatasan Myanmar-Bangladesh "di mana eksodus yang mematikan sedang berlangsung".
Ini mengutip seruan Paus Fransiskus untuk sebuah tanggapan dari dunia internasional terhadap penderitaan orang-orang Rohingya. Terkait dengan jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Libya telah menurun secara signifikan sejak negara tersebut meningkatkan patroli angkatan laut dan kelompok milisi sepakat untuk menindak aksi penyelundupan, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Selasa (5/9/2017).
PBB mengumumkan pada hari Selasa (5/9/2017) bahwa jumlah Rohingya telah mencapai Bangladesh dalam beberapa hari terakhir diperkirakan sebanyak kurang lebih 123.600 orang. Hingga 15.000 pengungsi Rohingya diperkirakan akan menyeberangi sungai Naf ke Bangladesh setiap harinya dalam minggu ini, bergabung dengan puluhan ribu orang yang telah berlindung di kamp-kamp yang penuh sesak dan permukiman darurat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo