PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyatakan telah menyelesaikan proses penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2017 (Obligasi TBIG II Tahap III).
Total penerbitan Obligasi TBIG II Tahap III tersebut senilai Rp700 miliar pada tingkat kupon tetap 8,40 persen untuk tenor 3 tahun dan kupon yang dibayarkan setiap kuartal. Obligasi TBIG II Tahap III adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG.
CEO TBIG, Hardi Wijaya Liong mengatakan jika dana dari penawaran ini setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Entitas Anak perseroan, khususnya Fasilitas B dari Credit Facilities yang ada.
?Kreditur kami baik bank maupun di pasar obligasi merupakan mitra penting kami dimana kami terus tumbuh secara organik dan melalui akuisisi. Dukungan dan komitmen mereka yang berkelanjutan menunjukkan kenyamanan mereka terhadap arus kas yang stabil dan meningkat dari bisnis kami," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Obligasi TBIG II Tahap III telah memperoleh peringkat AA- dari Fitch Indonesia. Obligasi TBIG II Tahap III akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 September 2017.
Dalam kesempatan yang sama, CFO TBIG Helmy Yusman Santoso mengungkapkan total pinjaman (debt) Perseroan, jika pinjaman dalam mata uang US$ yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya sebesar Rp17.406 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp12.163 miliar.
Dengan saldo kas yang mencapai Rp191 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp17.215 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp11.972 miliar. Menggunakan EBITDA triwulan kedua 2017 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 3,5 kali dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 5,0 kali.
"Kami sangat bahagia dapat memasuki pasar obligasi Rupiah sekali lagi tahun ini, dan dengan harga yang kompetitif. Bahkan dengan pertumbuhan organik kami yang kuat, kami dapat mempertahankan leverage kami di 5,0x, yang masih jauh di bawah pembatasan obligasi kami untuk tidak lebih tinggi dari 6,25x untuk rasio total pinjaman (yang diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya) terhadap EBITDA kuartal terkahir yang disetahunkan," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi