Lahan yang menjadi tempat uji coba nuklir yang baru-baru ini dilakukan oleh Korea Utara dapat memicu sebuah kebocoran bahan radioaktif, ahli meteorologi Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
?Sebuah lubang berongga hingga 100m di dasar Gunung Mantap bisa meledak,? ungkap Nam Jae-cheol.
Uji coba terakhir Pyongyang pada awal September tampaknya telah memicu beberapa tanah longsor.
Korea Utara telah melakukan enam uji coba nuklir sejak tahun 2006, dengan menggunakan uji lokasi yang sama setiap saat.
"Ada ruang hampa, yang panjangnya sekitar 60 sampai 100 meter, di dasar Gunung Mantap di lokasi Punggye-ri," ujar Nam seperti dikutip oleh kantor berita Korea Selatan Yonhap, sebagaimana dikutip dari BBC, Selasa (31/10/2017).
"Jika tes nuklir lain terjadi, ada kemungkinan sebuah keruntuhan bisa terjadi," Nam memperingatkan.
Situs uji coba di Punggye-ri, yang terletak di daerah pegunungan di utara-timur negara itu, dianggap sebagai fasilitas nuklir utama Pyongyang dan satu-satunya lokasi uji coba nuklir aktif di dunia.
Surat kabar China China Morning Post Hong Kong melaporkan pada hari Jumat bahwa ahli geologi China memperingatkan pejabat Korea Utara setelah tes di bulan September bahwa tes nuklir tambahan di sana dapat menyebabkan sebuah keruntuhan besar dan kebocoran limbah radioaktif.
Secara terpisah, surat kabar utama Korea Utara, Rodong Sinmun mengatakan bahwa negara tersebut memiliki hak berdaulat untuk meluncurkan satelit.
Pernyataan tersebut muncul di tengah spekulasi bahwa Pyongyang mungkin segera meluncurkan satelit yang secara luas dilihat sebagai uji coba teknologi rudal balistik di negara tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo