Kementerian Pertanian menawarkan berbagai fasilitas teknologi di bidang pertanian untuk mengajak pemuda di Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah berminat menjadi petani.
Peningkatan mekanisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) selama pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mencapai 2.000 persen, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai memberikan kuliah umum di Universitas Palangka Raya, Selasa (14/11/2017).
"Kalau dengan manual mana mau generasi muda terlibat jadi petani. Tapi dengan memanfaatkan teknologi, Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) yang terlibat mengembangkan pertanian jumlahnya telah mencapai 200 ribu sampai 300 ribu," tambahnya.
Amran menyebutkan ketertarikan pemuda terhadap pertanian terus mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari jumlah pemuda mendaftar ke Kementerian Pertanian mencapai 84 ribu, sedangkan yang diterima hanya 400 orang.
Dia mengatakan ketertarikan masyarakat terhadap pertanian masih cukup tinggi, sehingga pemuda-pemudi di Indonesia harus ikut terjun ke dalam bidang pertanian karena bertani bisa memberikan kesejahteraan.
"Saat ini Indonesia sudah mencapai swasembada dan telah diakui oleh negara-negara lain di dunia. Indonesia sekarang bukan lagi macan haus impor tetapi sudah bisa ekspor hasil pertanian," ucapnya.
Presiden Indonesia Joko Widodo memerintahkan secara khusus kepada Kementerian Pertanian agar menjadikan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai lumbung padi organik dengan luasan lahan tahap awal sekitar 300 ribu hektar.
Mentan mengatakan perintah Presiden tersebut sedang ditindaklanjuti dan sekarang ini lahan seluas 300 ribu hektare tersebut tersebar di Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
"Untuk jenis padi organiknya, masih melihat mana yang disenangi konsumen. Target kita padi organik ini untuk di ekspor," kata Amran.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: