Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Toyota Dorong Daya Saing Industri Komponen

        Toyota Dorong Daya Saing Industri Komponen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sukses menggelar Toyota Production System (TPC) Jishuken yang ke-10. Program ini bertujuan memberikan transfer keahlian dan ketrampilan dari Toyota kepada para pemasok untuk memperkuat daya saing supply chain industri otomotif.

        "Kami berkomitmen menambah kontribusi kepada bangsa, melalui peningkatan daya saing bisnis. Salah satu strategi penting untuk mencapainya, dengan membangun kapabilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) di perusahaan-perusahaan rantai pasok kami," ujar Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono di Jakarta, beberapa waktu lalu.?

        Istilah Jishuken sendiri diambil dari dua kata dalam bahasa Jepang, Jishu dan Kenkyu, artinya self-independent investigation atau kemampuan untuk melakukan investigasi permasalahan, serta membuat rencana dan aktivitas perbaikannya secara mandiri.

        Jishuken jadi bentuk pelatihan untuk menjamin proses transfer keterampilan, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan oleh Toyota kepada seluruh pemasok lokal di Indonesia, khususnya mengenai pelaksanaan sistem produksi Toyota (TPS).

        Untuk mengawal pelaksanaan transfer keterampilan kepada seluruh pemasok lokal, kata dia, TMMIN membentuk satu divisi yaitu Operations Management Development Division (OMDD) pada 2016.

        Divisi ini bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan aktivitas peningkatan daya saing pada rantai pasok grup Toyota (Toyota, Daihatsu, dan Hino). "TPS Jishuken merupakan salah satu aktivitas rutin, dengan durasi satu tahun dari OMDD yang melibatkan perusahaan pemasok dan telah diselenggarakan sebanyak 10 kali sejak 2007," ujarnya.

        Sepanjang 2007-2014, sekitar 100 perusahaan pemasok tier satu telah terlibat dalam proses awal pengenalan konsep TPS. Sejak 2016, konsep baru diterapkan terfokus pada pembentukan TPS Leader dan Jishuken Director, melibatkan 18 perusahaan dan meningkat menjadi 20 perusahaan pada perhelatan tahun ini.

        Menurut Warih, nantinya TPS Leader dan Jishuken Director bertugas untuk menularkan ilmu TPS di internal. Dengan begitu, muncul efek domino transfer keterampilan dan pengetahuan ke seluruh rantai pemasok. Saat ini sudah terbentuk 14 orang TPS Leader sesuai dengan standar Toyota.

        "Ke depannya hingga 2020 TMMIN berencana meningkatkan jumlah partisipan menjadi 80 perusahaan pemasok tier 1, dengan target TPS Leader sebanyak 40 orang," tambah dia.

        Sementara itu, Wakil Presiden Direktur TMMIN Edward Otto Kanter menegaskan bahwa peningkatan daya saing menjadi kunci utama menjawab tantangan era pasar global saat ini.

        "Toyota juga akan mengisi peluang untuk menjadi basis rantai suplai dunia. Salah satunya melalui kegiatan ini sebagai upaya menyelaraskan keterampilan berstandar global," tuturnya. Tidak hanya kualitas SDM di perusahaan pemasok, pengembangan SDM juga dilakukan melalui pembangunan fasilitas pelatihan seperti Toyota Learning Centre (TLC) dan Toyota Indonesia Academy (TIA).

        Pengembangan SDM di lingkungan internal Toyota juga dilakukan melalui beberapa program di antaranya idea suggestion dan gugus kendali mutu atau Quality Control Circle (QCC). Kemudian Global Development Program yang disebut Intra Company Transferee (ICT), untuk meningkatkan kemampuan karyawan dengan belajar di perusahaan Toyota lain, termasuk ke Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: