Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Sumarjo Gatot Irianto mengatakan pihaknya memastikan ada panen di setiap daerah pada Januari 2018, sehingga sejumlah pejabat Kementan turun ke daerah termasuk di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Sejumlah pejabat di Kementan turun ke beberapa daerah yang dianggap sebagai sentra pangan nasional yakni di beberapa daerah di Pulau Jawa dan Sulawesi Selatan untuk memastikan bahwa ada panen di mana-mana," katanya saat meninjau lahan padi yang siap panen di Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Minggu (7/1/2018).
Selama ini, lanjut dia, isu yang berkembang bahwa stok pangan kosong dan tidak ada panen, padahal isu tersebut tidak benar karena faktanya panen selalu ada di beberapa daerah di Indonesia seperti di Kabupaten Jember.
Ia mengimbau petani untuk menjual gabah dan berasnya kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan menyesuaikan harga di pasaran, namun berdasarkan pantauan di lapangan tidak semua Bulog di daerah aktif untuk membeli beras atau gabah di atas HPP.
"Ada juga petani di sejumlah daerah yang terjerat dengan tengkulak atau ijon karena meminjam uang lebih dulu kepada mereka, sehingga saat panen sudah tidak bisa menjual ke Bulog, namun dijual kepada tengkulak dengan harga murah. Ini sangat merugikan petani," tuturnya.
Saat dikonfirmasi tingginya harga beras di sejumlah daerah, ia mengatakan ada pihak-pihak yang sengaja "menggoreng" isu tersebut pada Desember 2017 hingga Januari 2018 yang bertujuan untuk mendorong pemerintah melakukan impor beras.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: