Potensi Indonesia sebagai negara tujuan investasi terus menunjukkan perbaikan. Ini seiring dengan upaya pemerintah dalam memangkas sejumlah regulasi guna menarik investor menanamkan modalnya di dalam negeri.
Perwakilan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Indonesia Wang Li Ping mengakui Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kemudahan berbisnis yang baik. Oleh karena itu, China turut menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan berinvestasi.
"Indonesia telah menjadi hotspot investasi China. Kini arus investasi China sudah ketiga terbesar di Indonesia. Investor melihat peluang dan perbaikan iklim investasi di Indonesia," kata Wang Li Ping saat menghadiri "East Java Investment Gathering 2018" di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
East Java Investment Gathering 2018 merupakan forum yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur untuk mempromosikan potensi investasi di Jawa Timur. Acara ini dihadiri kurang lebih 150 investor baik yang berasal dari China, Hongkong, dan Singapura.
Sementara itu, Kepala Bidang Kerja Sama dan Promosi Investasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengundang investor China berinvestasi di wilayah Jawa Timur. Mereka menawarkan sejumlah kemudahan, infrastruktur, dan kawasan industri yang terus berkembang.
"Jawa Timur berada di lokasi yang strategis yakni sebagai gerbang timur Indonesia sekaligus sebagai pusat pertumbuhan industri dan perdagangan," kata Qomariah.
Selain lokasi yang strategis, lanjut dia,?Jawa Timur,? mempunyai potensi besar dengan populasi penduduknya.
"Jawa Timur memiliki banyak potensi dan peluang investasi di antaranya di sektor pertanian, perikanan, ternak, pertambangan, minyak, dan gas hingga panas bumi," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah