Pola kebiasaan masyarakat berubah seiring memasuki bulan Ramadan. Hal ini termasuk dalam menikmati siaran televisi, di mana riset Nielsen menunjukkan jumlah pemirsa televisi meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"Saat ini orang lebih banyak menonton televisi terlebih menjelang adzan Magrib," kata Executive Director Media Business Nielsen Indonesia, Hellen Katherina, di kantornya, Mayapada Tower, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Hellen menjelaskan, ada waktu-waktu tertentu jumlah pemirsa televisi mengalami penurunan yaitu saat memasuki jam shalat Tarawih. "Setelah shalat Tarawih kembali mengalami kenaikan," lanjutnya.
Menurut Hellen, konten berbau religi mengalami kenaikan menyusul sinetron dan hiburan. Ditambah acara sahur yang turut meramaikan program televisi.
Begitu juga dari segi radio, kata Hellen, masyarakat lebih senang mendengarkan bersama-sama dibanding memakai pelantang telinga atau earphone.
"Ini lagi-lagi sama seperti televisi masyarakat lebih suka menunggu bedug buka," tuturnya.
Hellen juga mengungkapkan bahwa selama Ramadan, konsumsi radio naik 13%, begitu juga surfing internet 9%, dan masyarakat yang menonton film di bioskop mengalami peningkatan 17%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: