Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketenagakerjaan Indonesia Hadapi 3 Tantangan Ini

        Ketenagakerjaan Indonesia Hadapi 3 Tantangan Ini Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Bekasi -

        Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri mengatakan, secara umum ada tiga tantangan ketenagakerjaan. Dari hasil survei International Labour Organization (ILO),?ketenagakerjaan?Indonesia?lemah dalam leadership, komputer, dan bahasa.

        "Karena tahu ketenagakerjaan lemahnya di tiga hal ini, maka saya ingin Polteknaker dalam tiga hal ini tak boleh lemah. Saya tak mau tahu, tiga hal ini mahasiswa Polteknaker tak boleh lemah," katanya saat memberikan kuliah umum dalam Dies Natalis ke-1 Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) di Auditorium Polteknaker, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/9/2018).

        Hanif mendorong para mahasiswa menanamkan jiwa petarung, sikap optimistis, berpikir positif, dan bekerja keras dalam menghadapi era persaingan di masa mendatang. Untuk menghadapi perubahan industri di era digitalisasi di masa depan dibutuhkan 5k.

        "Ada 5k yang dibutuhkan untuk menghadapi masa depan. Karakter, kompetensi, kreativitas, kolaborasi, dan kontribusi. Saya ingin mahasiswa Polteknaker menguasai 5k ini. Kalau kalian menguasainya, mau berhadapan dengan mahasiwa UI atau UGM pasti tetap percaya diri dan menang," ujarnya.

        Menurut dia, pada akhirnya, untuk menghadapi persaingan di era perubahan industri, bukan nama besar perguruan tinggi yang menjadi faktor utama, tapi karakter pribadi masing-masing.

        "Kalau pribadinya bukan petarung, mau tarung di mana pun, ya gitu-gitu saja. Tapi kalau petarung, meski berada di Polteknaker, kampus yang baru berdiri ini, petarung tetap akan menjadi petarung," tegasnya.

        Hanif menekankan bahwa generasi muda harus jadi generasi petarung. Jangan melihat segala sesuatu serba pesimis atau negatif.

        "Kita harus selalu optimistis dan positive thinking. Jadi, kalau punya kebiasaan melihat sesuatu dari negatifnya, ubahlah sudut pandangnya," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: