Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mentan Lepas Ekspor Sayuran ke Singapura dan Brunei Darussalam

        Mentan Lepas Ekspor Sayuran ke Singapura dan Brunei Darussalam Kredit Foto: Unsplash
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah terus mendorong ekspor komoditas pertanian. Kali ini Menteri Pertanian Amran Sulaiman? melepas ekspor sayuran daun dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat ke Singapura dan Brunei Darussalam, Kamis (3/1/2018).

        Amran menjelaskan volume ekspor sayuran segar dari Bandung Barat cukup besar. Hal ini mengingat potensi pengembangan sayuran di daerah ini khususnya kawasan pertanian di Lembang sangat luas dan subur serta dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah sangat tinggi.

        "Dari Bandung Barat, volume ekspor sayuran setahunya mencapai 1.500 ton setahun atau 3,5 sampai 4 ton per hari. Dulu kita impor, dari Australia dan Amerika, tapi sekarang ekspor. Ini luar biasa kita membalikan impor ke ekspor ke Singapura, Brunei Darussalam dan Hongkong. Ini serangan balik dari Indonesia," kata Amran.

        Volume ekspor sayuran segar dari Bandung Barat sebesar 4.600 ton per tahun atau 10 sampai 12 ton per hari. Jenis sayuran daun yang diproduksi merupakan komoditas ekspor meliputi komoditas Baby Buncis, Buncis Kenya, Buncis Super, Watercress, Edamame, Zuchini, Kyuri, Red Oakleaf, dan Radichio. Jenis sayuran tersebut dapat tumbuh baik di daerah Bandung dan sekitarnya.

        Sebanyak 3 perusahaan yang dilepas ekspor kali ini, yaitu PT. Momenta Agrikultura Amazing Farm, CV. Fortuna Agro Mandiri, PT. Alamanda. Produk yang diekspor perusahaan tersebut berasal dari kebun perusahaan serta petani dan kelompok tani mitra yang tersebar di daerah Lembang, Ciwidey, Pengalengan, Cibodas, dan juga Sukabumi.

        Amran menilai langkah? mengekspor sayuran ini semakin membuktikan bahwa pemerintah sangat berkomitmen meningkatkan produksi dan kualitas komoditas sayuran. Artinya tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun sanggup mengisi pasar luar negeri.

        "Ekspor ini pun membuktikan produk pertanian Indonesia makin diakui dan diterima di luar negeri. Ke depan untuk meningkatkan produksi dan volume ekspor, kami bantu bibit dan lainya bahkan kami rekrut petani milenial, target 1 juta petani" tegasnya.

        Sementara itu Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi mengungkapkan ekspor hortikultura secara keseluruhan pada periode Januari-Desember 2018 naik 11,92% dibanding periode yang sama tahun 2017 lalu.

        "Selama 2018, ekspor sayuran naik 4,8%, sementara ekspor buah naik signifikan 26,27%," jelas Suwandi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: