Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily ikut merespons hasil Survei Median yang menyebut?elektabilitas psangan nomor urut 01 dan 02 terpaut 9,1%. Ia mengatakan pihaknya tidak percaya bahwa Prabowo akan mengejar elektabilitas?Jokowi.
Menurutnya, kenaikan elektabilitas Prabowo cenderung lambat, sehingga tidak akan mungkin mengejar Capres petahana dalam tiga bulan kedepan.
"Selisih 9,2 persen juga berat bagi paslon 02 untuk mengejar elektabilitas Jokowi. Karena apa? Karena Median sendiri menyebut kenaikan suara paslon 02 cenderung lambat. Dalam 3 bulan naik sekitar 3,2 persen. Maka dalam 3 bulan ke depan, dengan pola seperti itu, paslon 01 tidak akan terkejar," kanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Lanjutnya, ia menjelaskan alasan Prabowo tidak bisa mengejar Jokowi lantaran dalam sebulan terkahir Prabowo kerap melakukan blunder.
"Melihat berbagai blunder 02 dan semakin panasnya mesin partai 01, bisa jadi elektabilitas 01 tidak tertandingi," jelasnya.
Selain itu, ia pun meragukan hasil dari lembaga survei Median. Pasalnya, jika dibandingkan dengan beberapa lembaga survei yang sudah duluan merilis, hanya Median yang menyatakan elektabilitas inkumben Joko Widodo (Jokowi) di bawah 50%, dengan selisih di bawah 10%.
"Kalau hasil surveinya nyeleneh sendiri patut diduga lembaga survei tersebut sedang membangun framing politik," katanya.
Ia mengatakan, rata-rata hasil survei lainnya menyebut selisih Jokowi dengan Prabowo Subianto, sebesar 20%. Seperti yang terakhir diungkap Charta Politika.?
"Paslon 02 bertahan dengan mengangkat framing bahwa jarak antara palson 01 dengan 02 tinggal 10% atau satu digit. Timses paslon 02 menyebut angka itu adalah survei internal yang tidak dipublikasikan," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil