Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kepercayaan Investor Makin Tinggi, Aliran Modal Asing Masuk Rp63 Triliun

        Kepercayaan Investor Makin Tinggi, Aliran Modal Asing Masuk Rp63 Triliun Kredit Foto: Unsplash/Sharon McCutcheon
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) mengungkapkan aliran modal asing yang masuk atau capital inflow ke dalam portofolio Indonesia hingga 28 Februari 2019 sebesar Rp63 triliun (year to date/ ytd), yang terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp49,5 triliun, saham Rp12,6 triliun, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar Rp1,4 triliun.

        Dengan demikian, dalam sepekan ada aliran modal asing sebesar Rp17,1 triliun yang masuk ke Indonesia. Diketahui capital inflow hingga 21 Februari 2019 sebesar Rp45,9 triliun ytd.

        Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan aliran modal asing yang masuk pada periode yang sama di 2018, di mana aliran modal asing yang masuk pada 28 Februari 2018 hanya sebesar Rp6 triliun.

        Baca Juga: Alhamdulillah, Aliran Modal Asing Masuk Rp4,45 Triliun dalam Seminggu

        Baca Juga: Mantap, Aliran Modal Asing Februari Lampaui Keseluruhan Tahun 2018

        "Ingat bahwa awal-awal Februari tahun lalu itu mulai terjadi suatu pembalikan modal asing. Jadi, kalau tahun lalu sampai periode yang sama itu totalnya Rp6 triliun, yang masuk ke SBN Rp12 triliun, tapi yang keluar dari saham itu sekitar Rp7,4 triliun," ujar Perry di Jakarta, Jumat (1/3/2019).

        Dia menuturkan, berlanjutnya aliran modal asing masuk khususnya ke sejumlah portfolio ini menunjukkan confident investor terhadap prospek ekonomi Indonesia semakin tinggi. Juga terhadap kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah, BI, dan berbagai pihak, serta bagaimana aspek pengembangan pasar menunjukkan bahwa confident-nya cukup bagus.

        "Dan kami harapkan aliran portofolio asing masuk akan terus berlanjut, dan itu juga menunjukkan bahwa sesuai perkiraan kami di triwulan I 2019. Neraca pembayaran juga diperkirakan akan mengalami surplus dengan defisit transaksi berjalan yang lebih rendah dari kuartal IV 2018 dan surplus aliran modal asing yang tetap besar, lebih tinggi dari defisit transaksi berjalan, sehingga kami perkirakan di kuartal I 2019 itu neraca pembayaran akan mengalami surplus," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: