Mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengritisi rencana Pemprov Jawa Tengah yang akan menggelar apel akbar kebangsaan. Seperti diketahui, apel akbar yang rencananya digelar Minggu (17/3), menelan dana sebesar Rp18 miliar.
Ia pun mempertanyakan sikap KPK yang bergeming melihat dana tersebut digelontorkan Pemprov Jateng.
?Ada uang negara rencana dihabiskan buat apel kebangsaan, lalu KPK diam tak mencegah. Sayup-sayup terdengar KPK adalah mitra dalam mengasistensi APBD Jateng,? Cuitnya, Jumat (15/3/2019).
Lanjutnya, ia mengatakan apel kebangsaan ini dengan upaya memenangkan salah satu Paslon di Pilpres 2019. Sambungnya, ia juga menyebut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terinspirasi cara Orde Baru dalam menggunakan fasilitas negara untuk dalam memenangkan pemilu.
?Kawan saya Ganjar Pranowo mungkin terinspirasi cara Orba menang pemilu dengan fasilitas negara,? tegasnya.
Baca Juga: Wakil Walkot Semarang Dilapor Tim Prabowo, Jawaban Ganjar Pranomo 'Tegas'
Tambah Andi, ?Dulu kepala daerah menggunakan APBD untuk apel kebularan tekad mendukung Pak Harto. Sekarang apel kebangsaan untuk menangkan Pak Jokowi. Memangnya bangsa kita terancam musuh dari luar sehingga perlu apel? Sudah ada kopasus dan TNI,? jelasnya.
Baca Juga: Lapor Pak Jokowi, Daya Beli Masyarakat Aceh Turun Nih...
Untuk alasan tersebut, ia menilai apel kebangsaan bukan bertujuan untuk menguatkan rasa kebangsaan. Melainkan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.
?Apel kebangsaan untuk Jokowi, skandal anggaran yang melibatkan pembiaran KPK, kepolisian, kejaksaan dan birokrasi. Hanya untuk memenangkan Jokowi, bukan untuk menguatkan rasa kebangsaan,? tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil