Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Bisnis Keluarga Tertua di Dunia, Sampai 40 Generasi

        Kisah Bisnis Keluarga Tertua di Dunia, Sampai 40 Generasi Kredit Foto: Works That Work
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bukan hanya penerus kedua, ketiga atau keempat generasi, bisnis keluarga asal Jepang ini sampai mencakup 40 generasi. Kongo Gumi Co. (Kongo Gumi) merupakan perusahaan konstruksi Jepang yang dinobatkan sebagai perusahaan tertua di dunia yang masih beroperasi lebih dari 1.400 tahun hingga akhirnya diserap oleh perusahaan yang lebih besar.

        Menilik kebijakan manajemennya, seperti layaknya perusahaan swasta Jepang lainnya, anak laki-laki menantu seringkali masuk ke dalam klan dan menyandang nama keluarga istrinya. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini dijalankan oleh baik anak lelaki maupun perempuan.

        Baca Juga: Kepemimpinan dan Manajemen Tim dalam Bisnis Keluarga

        Baca Juga: Bisnis Keluarga di Indonesia Dinilai Lebih Percaya Diri Hadapi Masa Depan

        Baca Juga: 'Cekcok' Kerap Terjadi dalam Bisnis Keluarga, Hindari dengan Cara Berikut

        Kongo Gumi berkantor pusat di Osaka. Sejak awal berdiri pada 578 Masehi, Kongo telah terlibat dalam banyak pembangunan gedung terkenal di Jepang, salah satunya Istana Osaka. Perusahaan ini terus beroperasi sampai akhir 2005 silam, dan ketika mengalami kebangkrutan, Takamatsu Construction Group Co Ltd melikuidasi perusahaan ini pada Januari 2006.

        Meskipun telah melakukan banyak upaya untuk terus bertahan, karena beberapa faktor, seperti terlalu memperluas sumber daya keuangan selama krisis ekonomi dan kegagalan untuk merespons secara efektif terhadap perubahan sosial menyebabkan bisnis ini akhirnya diambil alih dan tutup.

        Sebelum bangkrut, Kongo berhasil mempekerjakan 100 pekerja dan memperoleh penghasilan pada tahun 2005 sebesar $70 Juta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: