Kartu sakti menjadi andalan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, untuk menangani masalah kesejahteraan sosial di Indonesia.
"Di bidang kesejahteraan sosial kami akan keluarkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Kami harapkan dengan kartu ini anak-anak yang tidak mampu akan bisa kuliah baik di akademi maupun di perguruan tinggi," kata Joko Widodo pada debat kelima capres-cawapres kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/04/2019).
Baca Juga: "Tiga Kartu Sakti Ini Bakal Bantu Kalian ke Depannya"
Di bidang kesejahteraan sosial, kartu KIP Kuliah diharapkan para mahasiswa yang tidak mampu akan bisa kuliah, baik di akademi maupun di perguruan tinggi.
Sementara Kartu Prakerja yang dijanjikan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 akan memberikan pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri bagi lulusan SMA, SMK, akademi, dan perguruan tinggi.
"Yang terakhir kami juga akan keluarkan kartu sembako murah yang kita harapkan ibu-ibu dapat membeli sembako dengan harga yang sudah didiskon, dan ini akan kita subsidi," terang Joko Widodo.
Baca Juga: Banyak Warga Tak Tahu Tiga Kartu Sakti Andalan Jokowi
Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 terus mengampanyekan kartu KIP Kuliah untuk mendapatkan beasiswa perguruan tinggi. Setiap lulusan SMA dan SMK pemegang kartu berhak mendapat beasiswa baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Kemudian Kartu Prakerja untuk pelatihan lulusan perguruan yang berniat mendapatkan pekerjaan. Kartu tersebut akan menjamin fasilitas pelatihan oleh kementerian, balai latihan kerja, dan lembaga-lembaga swasta.
Selain itu, akan ada insentif bagi pemegang kartu yang belum mendapatkan kerja, dengan tujuan memacu semangat untuk mendapat kerja.
Baca Juga: Pamer Kartu Sakti di NTT, Jokowi Minta Maju Orang yang Tak Setuju
Terakhir adalah Kartu Sembako Murah, untuk ibu-ibu rumah tangga. Kartu tersebut digunakan untuk menjamin rakyat mendapatkan kebutuhan sembako murah seperti beras, gula, minyak dan telur untuk mencukupi kebutuhan gizi anak-anak.
Debat kelima merupakan debat pamungkas yang membahas tentang masalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuanganan, investasi dan industri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: