Tingkat kesadaran masyarakat Asia terhadap pentingnya permasalahan sanitasi sejauh ini masih cukup tertinggal dibanding masyarakat di Kawasan Amerika dan Eropa. Misalnya saja terkait penggunaan sarung tangan kesehatan untuk berbagai kegiatan guna menjaga tingkat higienis dan kebersihan.
Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, Ridwan Goh, mengatakan, di negara-negara di Amerika Utara dan juga Eropa, misalnya, mereka sudah benar-benar menyadari fungsi sarung tangan kesehatan karena di antaranya didukung oleh adanya aturan penggunaan yang ketat.
"Kalau di Asia belum (punya aturan itu). Bahkan di tiga negara berpenduduk terbesar di Asia saja juga belum memiliki ketentuan semacam itu,? ujar Ridwan Goh, dalam keterangan resminya, yang diterima Warta Ekonomi, Selasa (7/5/2019).
Baca Juga: Water.org dan Danone-AQUA Tingkatkan Akses Air dan Sanitasi Lewat Kredit Mikro
Karena belum memiliki aturan yang cukup mengikat terkait hal itu, menurut Ridwan, pola penggunaan sarung tangan kesehatan di Indonesia masih berdasarkan kesadaran pribadi yang tentunya sangat terbatas. Selain itu, pertumbuhan penggunaan sarung tangan kesehatan juga lebih karena adanya peningkatan konsumsi dari kelas menengah yang meningkat, sehingga belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
?Kalau kita mengacu pada data Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA), pada dasarnya ada tiga penggerak meningkatnya konsumsi sarung tangan kesehatan, yaitu adanya aturan pemerintah, tingkat kemakmuran di negara itu dan terakhir soal kesadaran akan kesehatan,? tutur Ridwan.
Dalam kondisi yang ada di Indonesia, penggerak utama masih berdasarkan kesadaran personal dan didukung oleh membaiknya perekonomian di masyarakat kelas menengah. Sementara untuk dorongan dari aturan pemerintah sejauh ini belum tersedia.
Baca Juga: Ekspor Meningkat, Dorong Peningkatan Laba Mark Dynamics
?Ini yang kita harapkan bahwa agar upaya meningkatkan standar kesehatan ini tidak hanya terbatas soal kesadaran tapi juga dari adanya aturan yang lebih kuat, yang mengikat, sehingga dampaknya bisa lebih menyeluruh ke semua lapisan masyarakat,? tegas Ridwan.
Sebagaimana diketahui, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk merupakan produsen utama cetakan sarung tangan kesehatan yang memasok ke para pelaku utama industri sarung tangan kesehatan di Kawasan Asia. Perusahaan memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan cenderung menurun dari tiga persen pada tahun 2018 menjadi 2,9 persen pada tahun 2019 dan diperkirakan bakal stabil pada 2,8 persen di tahun 2020 dan 2021.
Pertumbuhan dengan tren serupa terjadi di Asia Timur dan Pasifik serta Asia Selatan. Indonesia sendiri diyakini memiliki potensi pertumbuhan produksi sarung tangan kesehatan yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: