PT Hensel Davest Indonesia Tbk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 381,17 juta lembar saham biasa. Angka tersebut 25% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham dari perseroan dengan nilai nominal Rp100.
Direktur Utama Hensel davest Indonesia, Hendra David, mengatakan seluruh dana hasil dari penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham akan dialokasikan sekitar 65% untuk peningkatan modal kerja.
Perseroan akan melakukan beberapa pengembangan produk seperti davestpay untuk akuisisi marchant berupa UMKM (warung) dan individu, pembelian persediaan barang dagang, uang muka persediaan barang dagang, dan pembiayaan piutang usaha kepada pelanggan.
Kemudian sekitar 10% akan digunakan untuk meningkatkan teknologi komunikasi informasi, serta pengembangan SDM Perusahaan. Sedangkan sekitar 25% sisanya akan digunakan untuk pembelian bangunan untuk operasional perusahaan.
Baca Juga: Mau IPO, Perusahaan Pengolahan Plastik Patok Harga Segini
Dalam penawaran umum perdana saham ini, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi saham yang telah ditunjuk oleh Perseroan yaitu PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Perseroan dan penjamin pelaksana emisi efek merencanakan periode bookbuilding pada tanggal 17-24 Juni 2019 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada tanggal 12 Juli 2019.
"Perseroan optimis ke depannya perusahaan akan terus berkembang dan mampu melakukan ekspansi bisnis ke seluruh wilayah Indonesia dan mancanegara," ujarnya, Selasa (18/6/2019).
Hendra menambahkan, perusahaan miliknya bergerak di bidang pengembangan aplikasi perdagangan melalui internet (e-commerce) serta pendistribusian produk digital. HDI akan menjadi bisnis fintech pertama yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia nantinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo