Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gile! 90% Laba Bersih Emdeki Utama Jadi Dividen

        Gile! 90% Laba Bersih Emdeki Utama Jadi Dividen Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Emdeki Utama Tbk menyetujui pembagian dividen tahun buku 2018 senilai Rp12 per saham atau sebesar total Rp30,36 miliar.

        Direktur Utama Emdeki Utama, Hiskak Secakusuma mengatakan pembagian dividen ini merupakan 90,61% dari raihan laba bersih sepanjang 2018 lalu. Untuk pembayaran dividen tersebut akan dilakukan pada akhir Juli 2019.

        ?Sisanya sebesar Rp.2,81 miliar atau 8,39% dari laba bersih digunakan sebagai laba ditahan,? kata Hiskak di Jakarta, Rabu (26/6/2019). Terkait kinerja, pada 2018 perseroan? mencatatkan total produksi adalah sebesar 25.820 MT lebih tinggi sebesar 1.231 MT atau sekitar 5% dibandingkan dengan RKAP 2018.

        Baca Juga: Emdeki Utama Akan Bagikan Saham Bonus Sebesar Rp72 Miliar

        Pencapaian kenaikan produksi di tahun 2018 ini dilakukan dengan mengoptimalkan kapasitas produksi yang dimiliki perseroan, yakni dengan mengoperasikan Lime Kiln 1 dan Furnace 1 serta Lime Kiln 2 dan Furnace 3.? Hiskak mengatakan lemahnya pereknomian dunia dan melonjaknya tingkat produksi di sebagian besar sektor turut mempengaruhi keadaan perseroan yang tingkat produksinya ikut melonjak di tahun 2018.

        Hal ini disebabkan produksi yang dilakukan oleh perseroan membutuhkan bahan baku yang diimpor dari luar negeri sehingga ketidakpastian mata uang dan depresiasi Rupiah yang sempat terjadi di tahun 2018 cukup mempengaruhi keseimbangan modal produksi dengan pendapatan yang diterima oleh perseroan.

        Baca Juga: Jaya Konstruksi Manggala Tebar Dividen Rp53,81 Miliar

        Faktor lainnya adalah perseroan merupakan satu-satunya perusahaan penghasil Kalsium Karbida di Indonesia sehingga produksi perseroan harus memenuhi kebutuhan nasional yang tentunya cukup besar. Hal ini membuat perseroan harus mencari jalan keluar dan strategi untuk menghadapi permasalahan biaya produksi yang membengkak.

        ?Kami pun menerapkan beberapa kebijakan strategis dalam mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi,? pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: