Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pentagon Akan Berikan Daftar Target Serangan Udara kepada Trump

        Pentagon Akan Berikan Daftar Target Serangan Udara kepada Trump Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
        Warta Ekonomi, Washington -

        Pentagon akan menyajikan berbagai opsi militer kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebagai tanggapan atas serangan fasilitas minyak Arab Saudi. AS dan Arab Saudi menuding Iran sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas serangan tersebut.

        "Militer pada 20 September (waktu setempat) akan memberikan Trump daftar target serangan udara potensial di dalam Iran, di antara kemungkinan tanggapan lainnya," kata para pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut kepada AP dengan syarat anonimitas.

        Para pejabat mengatakan Pentagon juga akan memperingatkan Trump bahwa aksi militer terhadap Iran dapat meningkat menjadi konflik bersenjata penuh seperti dikutip dari laman web Radio Free Europe/Radio Liberty, Jumat (20/9/2019).

        Baca Juga: Pentagon Simpulkan Serangan ke Saudi Sangat Canggih dan Terorganisir

        Setiap keputusan tentang pembalasan terhadap Iran dapat bergantung pada bukti seperti apa yang dapat diberikan oleh investigator AS dan Saudi untuk mendukung klaim bahwa serangan rudal jelajah dan serangan drone pada 14 September lalu diluncurkan oleh Teheran.

        Para pejabat di dalam dan di luar pemerintahan AS mengatakan bahwa tanggapan tersebut dapat melibatkan tindakan militer, politik, dan ekonomi, dan bahwa opsi militer berkisar dari tidak ada aksi hingga serangan udara atau gerakan seperti serangan siber.

        Washington juga dapat memberikan dukungan militer tambahan untuk membantu Arab Saudi mempertahankan diri dari serangan dari utara. Sebagian besar upaya pertahanan Riyadh berfokus pada ancaman dari Houthi di Yaman di selatan semenanjung.

        Baca Juga: Pentagon Klaim Serangan Terhadap Kilang Minyak Saudi Tanggung Jawab Iran

        Beberapa pejabat pemerintah, termasuk Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, telah menegaskan bahwa Teheran berada di balik serangan itu.

        Iran telah membantah keterlibatan dan memperingatkan AS bahwa serangan apa pun akan mengarah pada "perang habis-habisan" dengan Teheran.

        Terlepas dari klaim Pompeo, diplomat utama AS tersebut menyatakan bahwa Washington "ingin resolusi damai" terhadap krisis yang dipicu oleh serangan itu.

        Setelah bertemu dengan sekutu di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), Pompeo mengatakan bahwa ada "konsensus luar biasa di kawasan itu" bahwa Iran melakukan serangan meskipun ada penolakan.

        Pompeo mengatakan Washington terlibat dalam pembicaraan untuk membangun koalisi untuk mencegah ancaman Iran.

        "Kami di sini untuk membangun koalisi yang bertujuan untuk mencapai perdamaian dan resolusi damai. Itulah misi saya, itulah yang pasti diinginkan oleh Presiden Trump untuk saya capai dan saya berharap Republik Islam Iran melihatnya seperti itu," kata Pompeo.

        Baca Juga: Soal Hacker yang Ditantang Pentagon Retas Sistem Jet F-15: Kami Akan Rangkul Hacker

        Dia tidak memberikan perincian tentang koalisi itu, tetapi Washington telah berupaya membentuk aliansi keamanan maritim sejak serangan sebelumnya terhadap kapal tanker minyak di perairan Teluk Persia, yang juga disalahkan kepada Iran.

        AS, Arab Saudi, Inggris, dan Bahrain mengatakan mereka akan berpartisipasi dalam aliansi maritim. Namun, sebagian besar sekutu Eropa AS enggan bergabung karena takut memicu ketegangan regional.

        Ketegangan di kawasan itu melonjak ke titik baru setelah serangan 14 September lalu terhadap pabrik pemrosesan minyak mentah terbesar di dunia di Arab Saudi.

        Pemberontak Houthi yang didukung Iran sebelumnya mengatakan mereka berada di balik serangan itu.

        Baca Juga: Pentagon Hentikan Proyek Rudal Pertahanan yang Ketinggalan Zaman

        Tetapi Washington dan Riyadh menyalahkan Teheran. Arab Saudi, yang memimpin koalisi negara-negara Arab yang berperang melawan Houthi, kemudian menunjukkan drone dan pecahan rudal yang katanya digunakan dalam serangan itu.

        Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan Trump akan meninjau fakta-fakta tersebut, dan akan membuat keputusan tentang langkah-langkah selanjutnya.

        "Tetapi warga Amerika dapat yakin bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan minat kita di wilayah ini, dan kami akan berdiri dengan sekutu kita," ujar Pence.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: