Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mempertanyakan rencana Amerika Serikat (AS) membentuk koalisi untuk resolusi damai di Timur Tengah. Ia pun memberikan daftar inisiatif diplomatik Iran.
"Koalisi untuk Resolusi Damai?," kata Zarif mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Zarif kemudian mencantumkan delapan inisiatif diplomatik oleh Iran sejak 1985, termasuk rencana perdamaian untuk Yaman pada 2015, dan pakta non-agresi regional untuk wilayah Teluk yang diusulkan sebelumnya pada tahun ini seperti dikutip dari?Reuters, Jumat (20/9/2019).
Baca Juga: Ada Ancaman dari Iran, AS Siap Bentuk Koalisi
Dalam cuitan lain, Zarif menuduh AS lebih menilai minyak dari pada orang-orang di Timur Tengah. Itu diungkapkannya sebelum berangkat ke New York untuk pertemuan tahunan para pemimpin dunia di PBB minggu depan, kata media pemerintah.
"Darah Arab vs. minyak Arab/sebuah kebutuhan primer pada kebijakan AS: 4 tahun pemboman tanpa pandang bulu di Yaman, 100.000 warga Yaman yang tewas, 20 juta warga Yaman yang kekurangan gizi, kasus kolera 2.3 miliar, kekuasaan penuh untuk penjahat," tweet Zarif.
"Serangan balasan Yaman pada tangki penyimpanan minyak tindakan perang yang tidak dapat diterima," tambahnya, merujuk pada serangan 14 September pada infrastruktur minyak Saudi yang disebut Pompeo sebagai tindakan perang terhadap eksportir minyak terbesar dunia.
Baca Juga: Menlu Zarif Kena Sanksi AS, Iran Ngadu ke PBB
Iran membantah terlibat dalam serangan itu, yang menurut Teheran dilakukan oleh kelompok Houthi yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
AS sebelumnya mengatakan bahwa mereka sedang membangun koalisi untuk mencegah ancaman Iran setelah serangan akhir pekan lalu pada fasilitas minyak Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan Amerika Serikat berusaha membangun koalisi yang bertujuan mencapai perdamaian dan resolusi damai.
Zarif berangkat ke New York pada Jumat pagi setelah misi diplomatik Iran di AS mengkonfirmasi bahwa Amerika Serikat telah mengeluarkan visa yang memungkinkan Presiden Hassan Rouhani dan Zarif untuk menghadiri Sidang Umum PBB.
Baca Juga: Pentagon Klaim Serangan Terhadap Kilang Minyak Saudi Tanggung Jawab Iran
Zarif telah memperingatkan Trump agar tidak terseret ke dalam perang di Timur Tengah dan mengatakan akan menghadapi tindakan ofensif dengan respons yang menghancurkan.
Pompeo mengatakan bahwa Trump, yang telah memerintahkan lebih banyak sanksi terhadap Iran, menginginkan solusi damai untuk krisis tersebut. Di bawah sanksi AS saat ini, Teheran dilarang dari ekspor minyak.
Pompeo tidak memberikan rincian tentang koalisi yang diusulkan oleh AS.
AS, bagaimanapun, telah berusaha untuk menciptakan aliansi keamanan maritim global sejak serangan terhadap tanker minyak di Teluk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: