Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementan Dorong Bone Jadi Pionir Produsen Benih Kawasan Timur

        Kementan Dorong Bone Jadi Pionir Produsen Benih Kawasan Timur Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mendorong Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Bone menjadi pionir produsen benih jagung hibrida di kawasan Timur. Upaya ini diwujudkan melalui program Pengembangan Kawasan Penangkaran Benih Jagung Berbasis Korporasi Petani.

        "Target kita adalah meningkatkan kapasitas petani agar pintar membuat benih jagung hibrida secara mandiri. Nantinya akan dikelola dalam bentuk korporasi. Hal ini sesuai dengan program gubernur yang ingin menjadikan Sulawesi Selatan sebagai Provinsi Mandiri Benih Jagung Hibrida," ungkap Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementan, Takdir Mulyadi, Jumat (4/10/2019).

        Takdir menyebutkan, Bone merupakan salah satu contoh sentra pertanaman jagung sekaligus sebagai daerah penangkaran benih jagung hibrida. Sudah tidak asing lagi sejak beberapa tahun ini kelompok tani di desa Tajong, Kecamatan Tellu Siattinge, Bone telah bekerja sama dengan BPTP dan Balitser sebagai penangkar benih jagung hibrida.

        Baca Juga: Berkat Bantuan Kementan, Mojokerto Lakukan Gerakan Tanam Padi

        "Benih hasil akan dibantu dipasarkan oleh perusahaan nasional yang bergerak di pertanian," sebutnya.

        Dalam tiga tahun terakhir, sasaran tanam jagung di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan selama 2016-2018 berturut-turut, seluas 412.621 ha, 416.026 ha, dan 417.154 ha pada 2018. Meningkatnya sasaran tanam tersebut tentunya menyebabkan kebutuhan benih jagung hibrida semakin meningkat.?

        "Namun, penyediaan benihnya sebagian besar masih didatangkan dari luar provinsi. Berawal dari kondisi tersebut untuk memenuhi kebutuhan benih jagung hibrida yang meningkat setiap tahun, Gubernur Sulawesi Selatan mencanangkan 'Sulawesi Selatan jadi Provinsi Mandiri Benih Jagung Hibrida'," bebernya.

        Lebih lanjut Takdir mengungkapkan harapanya ke depan agar penangkar benih di Sulawesi Selatan bisa membuat benih sendiri dan dapat memenuhi kebutuhan. Selain itu, mempunyai nilai tambah, menghemat biaya produksi berupa benih, serta membentuk kelembagaan korporasi tani dalam usaha taninya.

        "Kami ingin Sulawesi Selatan bisa memenuhi kebutuhan benih wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Sulawesi Tenggara, bahkan bisa ekspor ke luar Indonesia untuk menambah devisa negara," ujarnya.

        Sementara itu, Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya Kementan, Heny Rayhani menegaskan, untuk mendukung program ini perlu pengawalan dan pendampingan, baik dari Dinas Pertanian, Litbang, PPL, BPSB, dan POPT.

        "Sedangkan di hilirnya harus ada pengokup benihnya untuk mendukung program pemerintah maupun dijual free market," ungkap Heny.

        Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan, Fitriani menyambut baik program bantuan yang dilakukan Kementan. Kegiatan ini sangat berguna untuk pemberdayaan kelompok tani/gabungan kelompok tani.

        "Di samping itu juga untuk proses pembelajaran bagi petani dalam membuat benih secara mandiri," terangnya.

        Baca Juga:?Berkat Bantuan Kementan, Mojokerto Lakukan Gerakan Tanam Padi

        Fitriani menambahkan, Kementan berkomitmen untuk memberikan bantuan fasilitas sarana produksi berupa benih tetua, pupuk, pestisida, insektisida, dan bantuan herbisida kepada poktan/gapoktan. Dana yang ada di APBD pun mendukung kegiatan ini.?

        "Ada teknologi irigasi tetes, teknologi perbenihan, pendampingan, dan pengawalan Balitser dan BPTPH, sampai dengan pengeringan yang kami berikan untuk petani," bebernya.

        Menanggapi hal tersebut, Usman, Ketua kelompok Tani Awang Pulu Kecamatan Tellu Siattinge, Bone, mengungkapkan, siap menjadi penangkar benih jagung hibrida yang andal.

        "Bantuan ini nantinya dapat dirasakan manfaatnya kepada petani sekitar untuk meningkatkan nilai tambah," akuinya.

        Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) dan Perkebunan Bone, Sunardi Nurdin mengatakan, sebagai tindak lanjutnya, Kementan sudah menandatangani kontrak MoU kerja sama dengan petani penerima bantuan Pilot Project Pengembangan Kawasan Jagung Berbasis Korporasi Petani. Guna menjamin akses pasar juga dilakukan kerja sama MoU antara PT Benindo Perkasa Utama dengan poktan

        "Dengan kerja sama ini, kami akan serius mendukung pengembangan penangkaran benih jagung hibrida di Bone," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: