Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hebat, Pengusaha Indonesia Ini Ambil Alih PMA Galangan Kapal di Batam

        Hebat, Pengusaha Indonesia Ini Ambil Alih PMA Galangan Kapal di Batam Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Maya Miranda Ambarsari, pengusaha asal Indonesia, resmi mengakuisisi kepemilikan saham perusahaan galangan kapal PT Batamec Shipyard.

        Dengan diambil alihnya kepemilkan saham tersebut, Batamec Shipyard yang semula berstatus penanaman modal asing (PMA) kini resmi menjadi galangan kapal berstatus penanaman modal dalam negeri (PMDN).

        Baca Juga: Steadfast Pamerkan Kapal Pesanan TNI AL Seharga Puluhan Miliar

        Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1985 ini merupakan salah satu perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang pembangunan kapal baru, perbaikan, dan konversi kapal.

        Perusahaan yang berlokasi di Batam ini memiliki berbagai fasilitas lengkap untuk pembuatan dan perbaikan kapal, berdiri di atas lahan sekitar 70 hektare dengan fasilitas seperti graving dock yang sudah dilengkapi dua grantry crane berkapasitas 160 ton dan tinggi 32 meter.

        Saat ini perusahaan telah menerima penghargaan ISO 9001:2008 tentang sistem manajemen berkualitas serta sistem keamanan dan kesehatan dari BS OHSAS 18001:2007 serta sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004.

        "Setelah lebih dari 35 tahun menjadi PMA, akhirnya PT Batamec Shipyard resmi menjadi perusahaan milik anak bangsa. Perusahaan lokal dengan skala internasional," ujar Maya Miranda Ambarsari, Pemilik dan Presiden Direktur PT Batamec Shipyard, melalui siaran pers yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (25/10/2019).

        Pengusaha berusia 46 tahun ini mengatakan keinginannya mengakuisisi bisnis tersebut karena dia optimistis dengan prospek usaha di bidang perkapalan. Apalagi, Indonesia sebagai negara maritim tentu saja membutuhkan kapal-kapal terbaik yang diproduksi oleh anak bangsa.

        Menurut Maya, Batamec bisa menjadi market leader untuk perusahaan galangan kapal di Indonesia. Dengan pengalaman yang sudah lebih dari 35 tahun sejak berdiri pada 1984, Batamec sudah memiliki sistem kerja, produksi, dan men power yang sangat profesional sehingga mampu memproduksi kapal-kapal terbaik.

        Istri dari Andreas Reza ini juga mengatakan keputusannya untuk mengambil alih kepemilkan saham Batamec bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata, tetapi sebagai kesempatan untuk bersama-sama membangun Indonesia. Keberanian wanita kelahiran 9 Juli 1973 ini untuk masuk ke dalam bisnis yang sempat berhenti sekitar 1,5 tahun ini karena dia melihat bahwa perusahaan yang memiliki lebih dari 500 karyawan ini akan membawa kemaslahatan.

        "Dengan saya men-takeover perusahaan ini dan menjadikannya sebagai perusahaan nasional, diharapkan bisa membawa kedigdayaan Indonesia pada bidang perkapalan di mata dunia. Selain tentunya dapat menyerap tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan yang akan membangun perekonomian," tutur Maya.

        Batamec sendiri saat ini mampu memproduksi berbagai jenis kapal mulai dari kapal tanker, kapal kargo, kapal bantu cair minyak, kapal tandu, dan lainnya tergantung dari permintaan. Permintaannya pun tidak hanya berasal dari dalam negeri, Batamec bahkan pernah memproduksi kapal yang dipesan langsung dari luar negeri seperti Norwegia.

        Maya yang memiliki latar belakang di bidang hukum dan merupakan lulusan dari Master of International Business, Swinburne University of Technology, Melbourne, Australia ini sebelumnya, sekitar bulan Agustus 2019, baru saja mengakuisisi kepemilikan saham PT Tawu Inti Bati (pabrik pengolahan minyak) yang juga awalnya miliki perusahaan asing atau PMA. Artinya, dalam tiga bulan, peraih Best Achiever in Women Entrepreneurs ini telah mengakuisisi dua PMA menjadi PMDN.

        Selain itu, Maya merupakan salah satu pemilik? perusahaan E commerce JD.ID shopping online, shareholder di Pertambangan Emas PT Merdeka Copper and Gold Tbk, pemilik guest houses di area-area elit (Elliottii), klinik kecantikan, serta memiliki yayasan untuk ?kegiatan sosial, yaitu Rumah Belajar Miranda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: