Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rusia Enggan Kerja Sama dengan AS Terkait Minyak Suriah

        Rusia Enggan Kerja Sama dengan AS Terkait Minyak Suriah Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Vershinin mengatakan, Moskow tidak akan bekerja sama dengan Washington dalam mengendalikan dan mengeksploitasi ladang minyak di Suriah. Vershinin mengatakan, alasannya adalah ladang minyak itu milik pemerintah dan masyarakat Suriah.

        "Kami tidak akan bekerja sama dengan AS terkait minyak Suriah. Ini menyangkut minyak Suriah, yang merupakan warisan masyarakat Suriah," ucap Vershinin dalam sebuah pernyataan.

        "Kami yakin bahwa itu adalah hak dari masyrakat Suriah untuk mengelola sumber daya alam mereka, termasuk minyak," sambung Vershinin, seperti dilansir PressTV pada Kamis (7/11/2019).

        Baca Juga: Tempatkan 800 Tentara di Ladang Minyak Suriah, AS Tuai Kecaman

        Vershinin kemudian mengatakan bahwa tindakan AS untuk meningkatkan kehadiran ilegal di Suriah melanggar hukum internasional.

        "Setiap tindakan apa pun, kita tidak membicarakan sesuatu yang khusus sekarang, yang dilakukan AS untuk menjaga diri mereka sendiri secara militer di Suriah tidak dapat diterima dan ilegal dari sudut pandang kami dan di bawah hukum internasional," ungkapnya.

        Sebelumnya, sumber-sumber Pentagon mengklaim pasukan Amerika Serikat (AS) akan menempati area besar kaya minyak yang membentang 150 km dari Deir ez-Zor ke al-Hasakah. Salah satu pejabat pemerintahan Donald Trump dalam kondisi anonim juga mengatakan bahwa sebanyak 800 tentara akan ditempatkan di Suriah. Alokasinya adalah 600 tentara ditempatkan di wilayah timur laut yang dikuasai Kurdi dan 200 tentara saat ini di al-Tanf.

        Trump telah berkali-kali mengatakan bahwa AS sedang "menjaga minyak". Namun, Gedung Putih dan Pentagon sejauh ini tidak dapat menjelaskan apa yang ia maksudkan dengan itu. Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan pada hari Jumat bahwa ia "menginterpretasikan" pernyataan Trump yang berarti militer harus menolak akses ISIS terhadap ladang-ladang minyak di Suriah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Shelma Rachmahyanti
        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: