Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sinergi dengan PAUD, KKP Punya Jurus Berantas Stunting

        Sinergi dengan PAUD, KKP Punya Jurus Berantas Stunting Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersinergi dengan Himpunan Pendidik PAUD Usia Dini (HIMPAUDI) untuk memberantas gangguan pertumbuhan pada anak (stunting). Ikan dipercaya menjadi makanan berprotein tinggi yang mencegah stunting di usia 1.000 hari pertama, di mana anak mulai dikenalkan dengan pendidikan.

        Demikian diungkapkan Menteri KKP Edhy Prabowo di sela kunjungan peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-6 2019 dan Indonesia Seafood Expo (ISE), yang digelar Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP)?KKP di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat (13/12/2019). Kegiatan ini diikuti oleh guru PAUD dan PKK dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

        Baca Juga: Peringati Hari Guru, Menteri Edhy Kampanye Gemarikan

        Harkannas sendiri diperingati setiap tahun setiap 21 November, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2014, ada dua poin penting yang mendasari ditetapkannya Harkannas. Pertama, ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein berkualitas tinggi berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan ketahanan pangan dan gizi nasional. Kedua, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi perikanan yang perlu dimanfaatkan secara optimal dan lestari.

        Direktur Jenderal PDSPKP, Agus Suherman saat membuka acara mengatakan, Pagelaran Indonesia Seafood Expo merupakan salah satu upaya menyosialisasikan pada masyarakat akan pentingnya makan ikan dan ajakan juga agar terus makan ikan karena ikan sehat menyehatkan.

        "Sesuai dengan tema acara hari Konsumsi Ikan Meningkatkan Daya Saing Bangsa, maka dari itu kami dari KKP tidak pernah surut mengajak masyarakat untuk terus mengonsumsi ikan," kata Agus.

        Di mana, lanjut Agus, tahun ini KKP menargetkan tingkat konsumsi ikan masyarakat 54,49 kg, angka ini naik dari 2018 sebesar 50,69 kg per kapita dan tahun. Hingga Oktober data yang sudah masuk untuk 2019 sekitar 50 kg per kapita. Jadi, dipastikan hingga penghujung tahun, targetnya bisa terlampaui.

        "Tren konsumsi ikan per tahunnya terus meningkat, dan melampaui dari target. Harapannya itu terjadi, hingga nanti 2024 diharapkan tingkat konsumsi ikan per tahunnya bisa menembus angka 60 kg per kapita per tahun," tambahnya.

        Apalagi, saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi di masyarakat, salah satunya adalah stunting. Yang mana, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, diperkirakan 30,8% balita di Indonesia mengalami stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Selain itu, stunting tidak hanya berdampak pada penurunan produktivitas, namun juga pada penurunan kecerdasan dan kerentanan terhadap penyakit.

        Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, stunting dapat menimbulkan kerugian ekonomi negara sebesar 2-?3 % dari Produk Domestik Bruto (PDB). PDB Indonesia 2017 berdasarkan rilis Worldbank sebesar Rp13.000 triliun, berarti kerugian akibat stunting diperkirakan mencapai Rp260-360 triliun.

        Baca Juga: Edhy Prabowo Sudah Kantongi Izin dari Menkeu soal Hibah Kapal Asing

        "Oleh karenanya, ayo makan ikan agar kita bisa mengatasi masalah gizi buruk di Indonesia, dan Indonesia bisa terbebas dari stunting," sambungnya.

        Harapannya, menurut Agus, pameran ini menjadi ajang sosiliasi agar terus mendongkrak tingkat konsumsi ikan dalam negeri, lalu memotivasi kreativitas dan inovasi masyarakat dalam peningkatan nilai tambah produk kelautan dan perikanan, kemudian komersialisasi hasil-hasil penangkapan dan budi daya ikan di hulu, serta menjembatani kemitraan antara pelaku usaha UKM dan industri besar untuk meningkatkan skala ekonomi dan memperluas akses pasar produk UKM ke pasar domestik dan global.

        Seperti diketahui, Indonesia Seafood Expo (ISE) yang digelar 12?14 Desember 2019 ini menampilkan berbagai produk perikanan dan kuliner ikan dari 34 provinsi, delapan kabupaten/kota, 50 UKM, 10 asosiasi/industri, dan mitra Gemar Makan Ikan (Gemarikan) yang menempati 130 booth.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: