Politisi Demokrat, Andi Arief mengaku heran dengan isu intoleransi yang berkembang dalam perayaan Natal 2019. Ia mencurigai isu tersebut sengaja dikembangkan untuk menutupi skandal yang terjadi di Asuransi Jiwasraya.
Diketahui, isu tersebut berkembang terkait pelarangan Natal di Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya, Sumatera Barat.
"Sejak saya kecil dulu di Bandar Lampung, kata-kata toleransi itu sudah lupa karena sudah menyatu dalam budaya, damai, enggak saling ganggu," katanya dalam video yang ia unggah di akun Twitternya, Kamis (26/12/2019).
Baca Juga: Demokrat Minta Jokowi Bentuk Jiwasrayagate, Jawaban Istana Ngegas!
Lanjutnya, ia pun mengaku heran dengan adanya isu intoleransi yang kerap digaungkan di tengah perayaan umat Kristiani seperti saat ini.
Sambungnya, ia menaruh curiga isu tersebut sengaja digulirkan untuk mengalihkan publik terhadap persoalan bangsa yang sedang dihadapi.
Sebab, ia mengatakan persoalan toleransi lebih remeh dibandingkan persoalan ekonomi bangsa. Terkini, pemerintah tengah dihadapkan dengan masalah gagal bayar polis PT Asuransi Jiwasraya yang ditaksir merugikan negara Rp13,7 triliun.
"Saya duga ada yang jual isu toleransi untuk menutupi banyak kasus. Saya dengar Jiwasraya ada masalah, Panin Bank ada masalah, Muamalat ada masalah, Waskita Karya ada masalah. Banyak sekali ini (masalah)," tegasnya.
"Jadi tolong hati-hatilah. Bagi kami di Lampung, toleransi itu sudah budaya. Malam kami muter-muter ke gereja, malam Natal enggak ada masalah. Salaman keluar sudah rukun," tukas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: