Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih untuk tenang terkait aksi cekal Eropa pada produk minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia.?
Kepala Negara pun menegaskan sawit Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri. "Uni Eropa mau banned (larang) sawit kita, ya kita tenang-tenang saja. Kita pakai sendiri saja, ngapain sih harus ekspor ke sana," tegasnya saat saat membuka rapat kerja kepala perwakilan Republik Indonesia Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Lanjutnya, ia menekankan CPO dan produk turunannya bisa dimanfaatkan di dalam negeri. Seperti, saat ini ada program mandatori biodiesel sebagai bahan campuran BBM jenis solar. Indonesia sudah menerapkan program B30 per akhir Desember 2019.
Baca Juga: Mengenang Industri Sawit di 2019, Bagaimana dengan 2020?
Baca Juga: B30 di Mata Pekebun Sawit, Bagaimana?
Menurut dia, pemanfaatan CPO melalui program mandatori biodiesel saat ini sudah 30 persen (B30). Bahkan, semakin besar pemanfaatan biodiesel, maka semakin besar juga peluang CPO Indonesia dikonsumsi oleh dalam negeri.
"Kalau kita bisa memproduksi yang namanya B50, posisi tawar kita terhadap semua negara akan bisa naik," tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan soal implementasi program mandatori ini akan meningkat menjadi B40 di 2020 dan menjadi B50 di 2021.
Sambungnya, bahkan jika Indonesia berhasil meningkatkan program mandatori sampai 50%, ia percaya bahwa Indonesia bisa mengendalikan pasar minyak kelapa sawit.
"Kalau itu nanti bisa sampai kita ke B50 dan kita bisa produksi dengan baik, harga sawit sekarang sudah naik, lumayan lompatannya, meloncatnya sangat besar sekali, tapi kalau kita sudah masuk ke B50 betul-betul kita bisa, kita yang mengendalikan, bukan pasar yang mengendalikan," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: